JAKARTA, beritalima.com | Pengamat Sosial Keamanan, Ir. Djuni Thamrin, M.Sc., Ph.D. menilai apa yang dilakukan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) soal vaksin “door to door” adalah terobosan baru yang perlu didukung oleh semua pihak. Bahkan, menurutnya, perlu ditiru oleh pihak instansi lain sebagai stakeholder dari program vaksinasi itu sendiri.
Karena menurut Djuni, sapaan akrabnya itu, sebagian dari masyarakat terkadang harus dilayani dengan sistem “jemput bola”, maka cara-cara BIN ini bagi dia sangat perlu apresiasi.
“Selain dapat membuat akselerasi vaksinasi tercapai, juga dapat memberi pendidikan positif kepada publik,” ujar Djuni kepada awak media di Jakarta, 18/07/2021.
Djuni menambahkan, pada saat kondisi seperti saat ini, semua pihak harus mengedepankan rasa kemanusiaan. Jangan lagi berdebat soal siapa dan oleh siapa. Dalam perkara vaksinasi, syarat penting hanya tenaga teknisi di lapangan adalah orang yang ditunjuk pemerintah untuk melakukan vaksinasi.
“Tapi soal siapa yang menggerakkan adalah nomor sekian yang tidak penting untuk diperdebatkan,” sergahnya.
Ia berharap, masyarakat harus beri dukungan kepada BIN dan pihak lain yang dapat menggerakkan proses vaksinasi. Karena Indonesia, lanjut Djuni, masih tergolong Negara yang tingkat vaksinasinya rendah.
“Ini perlu terobosan, salah satunya seperti yang dilakukan oleh BIN, tindakan yang mempercepat proses pemutusan penyebaran Covid 19 adalah ladang amal yang paling real. Kita tidak boleh lagi berdebat, apalagi menolak jihad kemanusiaan ini,” sebutnya.
“Negara lain, sudah sedemikian solid menjalankan perang total terhadap Covid 19, dan tidak bisa mendiamkan orang lain tersiksa karena menjadi korban pandemi ini. Sebagai lembaga yang punya tupoksi kerja yang seharusnya senyap dalam bekerja ini, ternyata sangat peduli untuk membantu percepatan pencapaian herd immunity melalui vaksinasi menjemput bola,” Djuni menambahkan.