LaNyalla Apresiasi Perajin Anyaman Kalsel Yang Tetap Produktif Saat Pandemi

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi semangat pelaku usaha anyaman di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan yang tetap produktif selama pandemi Covid-19.

Apalagi, pelaku usaha ini mampu melebarkan sayap dengan memasok kebutuhan hotel. “Langkah pelaku usaha kerajinan purun dan eceng gondok yang memasok kebutuan harian, termasuk untuk hotel seperti sendal dan sedotan, perlu diapresiasi. Mereka berani membuat terobosan sehingga usahanya tetap bisa bertahan,” kata LaNyalla, Kamis (20/5).

Menurut senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur ini, bertahan dari serangan pandemi Covid-19 tidaklah mudah untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), termasuk bidang kerajinan. Karena, banyak kegiatan ditunda atau dibatalkan.

“Pariwisata yang lesu, tentu berdampak terhadap usaha kerajinan yang biasanya dijadikan buah tangan. Tapi pelaku usaha kerajinan di HSU mampu memutar arah produksi dari produk handycraft menjadi produk yang dibutuhkan,” kata dia.

LaNyalla mengacungi jempol untuk strategi pemasaran yang diterapkan perajin. Apalagi mereka kini memasok barang ke Bali, Jakarta dan Bogor. Dengan cara ini, perajin di desa-desa tetap bisa diberdayakan, khususnya para ibu yang menjadikan anyaman sebagai pekerjaan sampingan.

“Perajin ini merupakan kelompok masyarakat yang paling kuat bertahan di tengah keterpurukan ekonomi karena terjangan wabah. Namun mereka tetap memerlukan pasar untuk menyerap hasil produksinya,” tutur dia.

LaNyalla mendorong daerah lain mengikuti langkah perajin anyaman purun, rotan dan eceng gondok di HSU. Apalagi pemerintah juga sudah banyak memberikan bantuan sebagai jaring pengaman sosial saat pandemi, termasuk pemberian stimulus kepada UMKM.

“Pelaku usaha kerajinan perlu mengembangkan kreativitas dan strategi untuk tetap berproduksi di tengah pandemi Covid. Apabila produk awal susah dipasarkan, ubah strategi dengan membuat kerajinan yang masih banyak dibutuhkan saat pandemi.”

Dia mencontohkan kebutuhan yang masih memungkinkan banyak dipesan secara berkelanjutan seperti keperluan perkantoran dan kantor dinas pemerintahan. Di antaranya alas gelas, kotak pulpen, hiasan dinding, tikar, kipas tangan, strap makser, hingga tempat id card.

“Barang-barang seperti itu bukan hanya dibutuhkan untuk perkantoran tapi juga masyarakat luas. Apalagi strap masker di mana-mana sekarang dicari. Dengan memanfaatkan momen itu, barang kerajinan bisa diinovasikan untuk kebutuhan yang sedang tren,” papar dia.

LaNyalla meminta dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk kemajuan sektor usaha kerajinan. Pemda juga didorong agar barang-barang kerajinan dari wilayahnya dijadikan sebagai salah satu komoditas ekspor.

“Disperindag dan Koperasi UMKM harus proaktif terhadap perkembangan para pengrajin. Apalagi sekarang penjualan juga dilakukan secara online, Pemda harus mendorong pelaku usaha di wilayahnya mengikuti kemajuan teknologi agar produknya punya daya saing yang tinggi,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)

beritalima.com

Pos terkait