JAKARTA, Beritalima.com– Keprihatinan disampaikan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti terhadap bencana banjir melanda sejumlah daerah. Terlebih, banjir di Semarang telah merenggut korban nyawa serta turut melumpuhkan bandara.
Menurut LaNyalla, Pemerintah Daerah harus tanggap terhadap bencana, termasuk melakukan antisipasi dan mencari penyebabnya. Yang ada, Pemerintah sering gagap dalam menangani masalah bencana. Akibatnya, bukan menyelesaikan masalah, justru menyisakan masalah lain setiap penanganannya.
“Ini yang terjadi di Kota Semarang. Bencana datang, memakan korban dan terdampak hingga ke Bandara Ahmad Yani. Akibatnya, Bandara tidak bisa didarati pesawat atau lumpuh,” kata LaNyalla dalam keterangan pers Biro Humas dan Pemberitaan DPD RI yang diterima awak media, Senin (8/2).
Senator dari Dapil Jawa Timur tersebut mengatakan, Pemerintah harus melakukan pemetaan daerah bencana lengkap dengan langkah antisipasi.
“Kita harapkan Pemda melakukan root cause analysis mengenai masalah banjir. Root cause analysis adalah langkah menggali permasalahan secara menyeluruh mengenai banjir kemarin,” terang dia.
Tidak itu saja, LaNyalla juga meminta Pemda mampu merumuskan analyze cause end effect relationship. “Harus dicari tahu mengapa banjir terjadi dan apa relasi yang didapatkan. Ini harus dilakukan supaya semua menjadi evaluasi pembangunan kota. Ini juga bisa menjadi landasan Pemda dalam menetapkan RTRW,” ujar dia.
Ditambahkan, secara common sense pembangunan kota dapat menjadi penyebab banjir. Terutama apabila curah hujan dengan intensitas tinggi.
“Tetapi selama penelitian belum ditemukan, kita akan terus mengira-ngira apa penyebab banjir tanpa pernah tahu permasalahan sebenarnya,” kata mantan Ketua Umum PSSI itu.
LaNyalla yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Kadin Jawa Timur meminta pemda untuk menemukan akar masalah melalui analisa tadi. “Ke depan dalam menata pembangunan kota kita benar-benar memperhatikan effect pembangunan terhadap kebencanaan. Dan ini tugas pemerintah,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)