JAKARTA, Beritalima.com– Situasi wabah pandemi virus Corona (Covid-19) mengakibatkan peternak unggas mandiri semakin tersudut karena mereka bukan hanya dituntut bisa bertahan dari wabah, tetapi juga harus menghadapi integrator yang memiliki modal lebih besar.
Dalam kondisi seperti ini, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, berharap Pemerintah Daerah (Pemda) hadir membantu meringankan beban peternak unggas mandiri. “Mereka tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan PMA integrasi vertikal,” ungkap LaNyalla dalam keterangan pers yang diterima awak media, Rabu (27/1).
Soalnya, lanjut senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur itu, integrator memiliki bahan baku pakan, pabrik pakan, pabrik pembibitan GGPS, GPS, PS, FS, usaha budidaya komersial, rumah potong unggas, perusahaan koordinasi kemitraan, cold storage, processing serta ratusan outlet penjualan diberbagai kota besar,” ujar LaNyalla.
Ketua DPD RI ini menilai, kemampuan peternak unggas mandiri jauh di bawah itu. Sedangkan peternak unggas mandiri sangat terbatas. Sulit buat mereka mengembangkan diri, sebab selain tak kuat modal, jaringan yang mereka miliki juga minim. Padahal jaringan penting buat peternak jika ingin menggenjot penjualan.”
Bahkan jika peternak mandiri unggas membentuk koperasi, itu juga tidak bakal banyak membantu. “Apa jika peternak unggas mandiri berkonsolidasi membentuk koperasi bakal menjadi solusi menghadapi persaingan dengan perusahaan terintegrasi? Faktanya peternak itu bekerja sendiri-sendiri dan tidak terkoordinasi. Jika pun membentuk koperasi, modal dan jaringan mereka tetap terbatas,” kata dia.
Untuk itu, LaNyalla menilai UU No: 14/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan perlu ditinjau ulang. “Karena UU No 14/2014 lebih berpihak kepada perusahaan perunggasan terintegrasi yang bermodal besar dan PMA. Sedangkan peternak unggas mandiri semakin sulit untuk bertahan,” kata dia.
Seharusnya, lanjut LaNyalla, Pemerintah hadir agar peternak unggas mandiri bisa terus bertahan. “Harus ada upaya dari pemerintah melalui dinas peternakan. Upaya yang dilakukan bisa pemberdayaan dan pembinaan teknis para peternak agar mampu bertahan dalam usahanya dalam menghadapi pandemi Covid 19 ini,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)
