JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan pentingnya generasi muda yang unggul agar Indonesia lebih cepat maju. Karena, generasi muda adalah penerus kepemimpinan negara.
Itu disampaikan LaNyalla dalam Webinar Kebangkitan Budaya Nusantara yang digelar Yayasan Kridha Dhari Indonesia dan Nyalakan Indonesia Hebat di Jakarta, Jumat (21/5).
“Yang dimaksud Sumber Daya Manusia (SDM) unggul bukan hanya mereka yang pintar studi atau juara kompetisi, tetapi yang utama adalah generasi muda yang berbudaya, beradab dan bermoral,” kata senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur tersebut.
Dijelaskan, benteng utama manusia adab dan moral. Moral melandasi cara berpikir dan berbuat. Adab melandasi cara melaksanakan pikiran atau cara bertindak.
“Dalam menjalani kehidupan, dua elemen ini berpengaruh. Elemen dasar ini yang ada dalam kebudayaan. Kalau mengkampanyekan kebangkitan kebudayaan nusantara, artinya kebangkitan moral dan adab. Tak ada artinya jika manusia sukses namun miskin moral dan adab.”
Dia juga menyoroti merosotnya moral generasi muda saat ini. Itu sudah terjadi sejak 1970-an. Saat budaya pop Barat, dengan deras membanjiri Indonesia. Generasi ’45 pada waktu itu selalu mengingatkan nilai-nilai perjuangan 1945.
“Ajaran mereka kalah dengan masuknya teknologi hiburan. Hari ini jangan ditanya lagi, teknologi informasi tanpa batas ada di genggaman tangan anak-anak kita,” jelas LaNyalla.
Bahkan, 2018 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat 504 anak menjadi pelaku pidana, 62,7 persen remaja SMP sudah tak perawan, 93,7 persen pelajar SMP dan SMA pernah berciuman, 21,2 persen remaja pernah melakukan aborsi. Dan, 97 persen pernah menonton film porno.
“Lalu bagaimana perilaku para pejabat kita? Apakah mengutamakan rakyat atau golongan dan kelompoknya? Bagaimana mereka menjalankan amanah yang diberikan? Itulah mengapa saya pernah menyampaikan Indonesia Darurat Moral dan Adab,” jelas dia.
Karena itu, kita harus mengawal cita-cita revolusi mental yang digagas Jokowi untuk mengembalikan harkat dan martabat serta perilaku luhur warga bangsa ini. “Salah satu fondasinya ada di situ,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)