JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyempatkan diri berkunjung ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Senin (24/5). LaNyalla merupakan Ketua DPD RI pertama yang mengunjungi MUI Kalimantan Selatan.
Kunjungan dilakukan usai LaNyalla menjadi keynote speaker Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin. Ketua DPD RI itu bersama rombongan mendapat sambutan hangat.
Sejumlah senator turut mendampingi LaNyalla, yaitu Fachrul Razi (Ketua Komite I), Bustami Zainudin (Wakil Ketua Komite II), Prof Dr Sylviana Murni (Ketua Komite III), Jialyka Maharani (Sumsel), Andi Muh Ihsan (Sulsel), Habib Ali Alwi (Banten), Abdurrahman Bahasyim, Zakaria Bahasyim, Hamid Abdullah, Gusti Farid Hasan Aman (Kalsel) dan Rahman Hadi (Sekjen DPD RI).
Rombongan DPD RI diterima Wakil Ketua Umum MUI Kalimantan Selatan, Prof H Hafidz Anshary, H Nasrullah (Sekretaris), dan sejumlah pimpinan MUI setempat.
Dalam kesempatan itu, LaNyalla menyampaikan agenda amandemen ke-5, dan juga upaya agar DPD RI sebagai jelmaan Utusan Daerah sebelum amandemen, dapat juga mengusung calon presiden dari jalur non-partai.
“Kita mau amandemen ke-5, bukan menambah beban, tapi menguatkan. Karena kita melakukan koreksi dan adendum atas amandemen 1 hingga 4, yang dalam perjalanannya dirasakan tak membawa keadilan bagi rakyat.
Saya mengajak semua kalangan, politisi, praktisi, akademisi dan tokoh agama memperbaiki kondisi itu,” kata dia.
Senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur itu juga meminta MUI memberi pandangan terkait persoalan ambang batas capres di UU tentang Pemilu, yang sebenarnya membuat hanya partai besar bisa mengusung kadernya sehingga rakyat tidak punya pilihan banyak calon.
“Saya usul, mungkin bersama MUI pusat dan DPD, kita kaji kembali soal amandemen konstitusi Indonesia sekaligus juga bila dari teman-teman MUI Kalsel ada masalah bisa disampaikan. Kita bisa bawa ke Jakarta agar dicarikan solusi dengan teman-teman senator lainnya,” jelas LaNyalla.
Hafidz Anshary menyampaikan terima kasih atas kedatangan LaNyalla bersama sejumlah senator. Dia memuji komitmen LaNyalla yang selalu berniat membawa masalah daerah ke pusat, untuk mendapat perhatian dari eksekutif, dan bukan masalah pusat ke daerah.
“Belum ada Ketua DPD RI mengunjungi kami sebelum ini. Ini merupakan kehormatan. Kita merasa gembira dan berbangga atas komitmen senator terhadap kemajuan daerah. Filosofis ‘Dari Daerah untuk Indonesia’ sangat luar biasa. Bila itu terwujud, Insya Allah tidak akan ada lagi daerah yang tertinggal,” terang Hafidz.
Sekretaris MUI Kalsel menitipkan pesan kepada senator untuk mengawal permasalahan di Kalsel. Apalagi mengenai kemiskinan yang masih menjadi masalah di Kalsel.
“Kalsel kaya Sumber Daya Alam, tetapi yang dirasakan masyarakat tidak setara dengan kekayaan yang dikeruk investor. Banyak rakyat di bawah kemiskinan. Ini harus jadi perhatian DPD. Masyarakat Kalsel hanya kebagian banjirnya saja. Royalti dan CSR tidak seberapa,” demikian H Nasrullah. (akhir)