JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi peluncuran 300.000 paket obat dan vitamin untuk pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman).
LaNyalla meminta Pemerintah Daerah (Pemda) bekerja sama dengan TNI/Polri mengawasi penyaluran bantuan itu agar tidak diperjualbelikan.
Peluncuran Paket Obat Isoman gratis untuk rakyat dilakukan Presiden Jokowi secara virtual, Kamis (15/7).
Tigaratus ribu paket obat akan diberikan ke pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) atau bergejala ringan, berdasarkan pendataan Puskesmas di wilayah berisiko di Jawa dan Bali.
“Program ini merupakan inisiasi yang baik. Sebab, Indonesia sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19. Di masa seperti ini, banyak pasien kesulitan mendapat perawatan, apalagi terjadi kelangkaan obat,” tutur LaNyalla, Jumat (16/7).
Menurut dia, bantuan obat dan vitamin ini akan mengurangi beban Rumah Sakit (RS) yang sudah kewalahan. Ia berharap pemberian obat ini akan mengurangi angka kasus kematian pasien Corona yang melakukan isolasi mandiri.
“Untuk mendapatkan paket ini, masyarakat yang isoman harus berkonsultasi dulu dengan pihak Puskesmas. Artinya ada pengawasan dari tenaga kesehatan kepada pasien isoman. Cukup 547 orang saja yang meninggal saat isoman, jangan lagi kasus serupa terulang,” tegas dia.
Pasokan obat gratis untuk pasien yang isoman ini disiapkan oleh Kementerian BUMN. Pendistribusiannya dibantu jajaran TNI yang akan mengerahkan personel Bintara Pembina Desa (Babinsa).
“Kami ucapkan terima kasih kepada TNI yang menugaskan Babinsa membantu pendistribusian obat buat masyarakat yang terjangkit virus Corona. Program ini sangat membantu, khususnya masyarakat di daerah yang tidak mendapat akses pelayanan telemedicine,” kata LaNyalla.
Senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur ini menilai, pengerahan personel ini akan efektif karena Babinsa mengenal warga di daerah binaannya.
Meski begitu, koordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya pengurus desa, juga penting dilakukan.
“Pemerintah desa harus terlibat, khususnya pengusus RT/RW sehingga pendistribusian berjalan dengan lancar. Saya juga mengingatkan pemda untuk melakukan pengawasan ketat agar paket obat gratis ini tidak diperjualbelikan, apalagi obat-obatan sedang sangat langka sehingga potensi penyalahgunaan bantuan itu ada,” papar dia.
Ada 3 paket yang dibagikan pada program ini. Paket 1 berisi vitamin buat warga dengan PCR positif tanpa gejala atau OTG. Paket 2 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai panas, kehilangan penciuman dan paket 3 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan batuk kering.
“Ingat, paket 2 dan paket 3 harus membutuhkan konsultasi dan resep dokter, yang dilayani lewat puskesmas. Jadi koordinasi betul-betul harus berjalan maksimal. Maka peran RT/RW sangat penting, dan pengurus harus proaktif sehingga kebutuhan warganya yang melakukan isoman bisa terpenuhi,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)