Lanyalla: Pancasila Tidak Perlu Dipertentangkan Dengan Islam

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, Lanyalla Mattalitti mengatakan, Pancasila sebagai pilar kebangsaan tidak perlu dipertentangkan dengan Islam atau agama mana juga yang diakui di Indonesia.

Soalnya, ungkap Lanyalla dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Falah asuhan KH Tajuddin di Bojonegoro, Jumat (22/11), akhir-akhir ini, kita menghadapi tantangan ideologi.

“Banyak diskusi di ruag publik yang mengevaluasi Pancasila sebagai ideologi bangsa, lalu membangun narasi seolah-olah Panca Sila itu bertentangan dengan Islam. Di sini saya tegaskan, tidak karena Pancasila adalah nilai-nilai yang digali Bung Karno bersama pendiri bangsa, termasuk di dalamnya nilai dan ajaran semua agama,” kata Lanyalla.

Pancasila, kata Lanyalla, adalah nilai-nilai yang digali dari kearifan khas Indonesia. “Pancasila telah disepakati sebagai ideologi negara. Ini tidak main-main. Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa, termasuk ajaran semua agama,” ulang dia.

Sebenarnya, kata senator asal Jawa Timur yang meraup lebih 2 juta suara di Pemilu lalu, sebenarnya sudah tidak relevan lagi mempertentangkan Pancasila dengan Islam. “Ironisnya, saat ini masih ada saja kelompok yang mempermasalahkan dasar negara kita, dengan membangun narasi Islam mempunyai sistem pemerintahan sendiri yaitu khilafah,” jelas Lanyalla.

Dicontohkan, sila kedua dalam Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, sangat berhubungan dengan akhlak manusia dalam bermasyarakat.

“Dan, itu juga diatur dalam Islam, sebagaimana Rasul diutus Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Agar manusia tak hanya mengikuti hawa nafsunya saja, tapi harus adil dan beradab. Itu tertulis di Surat An-Nisa ayat 135.”

Ditambahkan, Pancasila juga relevan dengan Islam dalam berbagai sila-sila lainnya. Misalnya, sila ketiga Persatuan Indonesia. Sila itu menyampaikan pesan, negeri ini terdiri atas beragam suku, budaya dan agama sehingga Indonesia adalah milik bersama, bukan milik golongan tertentu.

“Kesampingkan semua ego. Mari bersatu untuk Indonesia. NKRI harga mati, Panca Sila sudah final. Jangan dirongrong dengan pemahaman yang monolitik. Malah dalam Surat Al-Hujarat ayat 14 disebutkan, Allah menjadikan umat manusia ini berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kita semua saling mengenal. Artinya, diajak saling membangun kesepahaman, bukan diajak berperang,” demikian Lanyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *