JAKARTA, Beritalima.com– Era digitalisasi mendorong lahirnya banyak konten kreator di tanah air. Sayang, konten yang dihadirkan di beberapa platform media sosial (medsos) banyak yang tidak mendidik.
Masalah ini menjadi sorotan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Dikatakan, perkembangan konten yang tak mendidik semakin masif. Jika tidak diantisipasi, ini bisa berpengaruh pada perkembangan anak-anak.
“Banyak konten kurang mendidik. Para kreator atau pemilik akun, hanya menjadikan medsos sebagai hiburan semata. Jauh dari nilai edukatif. Hal ini sangat mengkhawatirkan untuk perkembangan jiwa anak dan remaja,” kata LaNyalla.
Senator dari Dapil Jawa Timur ini mencontohkan bagaimana anak-anak di Tangerang yang terlindas truk hanya untuk membuat konten. “Bagaimana tidak miris, anak-anak sampai meregang nyawa untuk hal yang tidak jelas. Hal ini sudah pada taraf yang membahayakan jiwa anak yang membuat konten dan juga yang menonton konten. Apalagi banyak orang tua tidak terlalu mengawasi tontonan anaknya,” ujar LaNyalla.
Dia menilai, perlu adanya literasi digital untuk anak dan remaja dengan konten yang mendidik dan mengedukasi. Bahkan literasi digital dibutuhkan sebelum permasalahan ini semakin meluas pada ranah lainnya. “Literasi digital dapat masuk kurikulum muatan lokal. Namun, tentunya hal ini pun harus dipahami oleh guru dan orang tua. Keterlibatan kedua komponen ini merupakan faktor terpenting.”
Ditambahkan, medsos dekat dengan anak dan remaja. “Kanal media ini sangat penting bagi mereka. Karena itu, bekal literasi digital sudah hal yang urgent agar tidak mencelakakan nyawa mereka dan juga masa depan anak-anak bangsa,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattailitti. (akhir)
