TORAJA UTARA- Rencana Pemerintah Kabupaten Toraja Utara (Torut), niatnya, menjadikan lapangan Bakti sebagai objek wisata kuliner belum tertata.
Dicanangkan selaku wisata kuliner, Lapangan Bakti belum menampilkan lokasi layaknya sebagai tujuan wisata yang ada saat ini.
Mestinya, jika lapangan bakti selaku pelengkap sarana tujuan wisata, terlebih dikhususkan sebagai wisata kuliner harusnya lokasi lapangan Bakti di tata, utamanya pemilik gerobak diseragamkan satu desain dengan motif khas Toraja
Justru tampilan yang terlihat, lapangan Bakti saat ini tidak memperlihatkan sebagai lokasi objek wisata, terlebih sebagai objek wisata kuliner. Penjual makanan dilapangan Bakti tidak ubahnya pedagang makanan kebanyakan yang ada di Kota Rantepao.
Terkait hal tersebut, Camat Rantepao, Drs. Yokonias Aibini, saat memberikan keterangan kepada Wartawan berita lima, Jumat kemaren diruang kerjanya, ungkap mereka, lokasi lapangan Bakti rencana awal memang disetting sebagai wisata kuliner.
Tapi, rencana tersebut tidak berjalan ‘mulus’ setelah pedagang mengalami kurang pembeli pedagang itu tidak mau merugi terus dan mereka memilih ‘kabur’.
“Merasa rugi pedagang lebih memilih kabur,” jelas Camat Rantepao.
Apa yang sedang dialami oleh pedagang itu harusnya menjadi perhatian Pemerintah, sebab pedagang lancar justru hal ini juga menjadi keuntungan Pemerintah, soal lancar nya restribusi yang masuk guna mendukung PAD Torut. (Gede Siwa).