JAKARTA, beritalima.com – GUBERNUR Jawa Timur DR H Soekarwo SH Mhum memaparkan kesiapan Jatim sebagai tuan rumah Hari Pers Nasional (HPN) 2019 bersama Menkominfo Rudiantara, Penanggungjawab HPN 2019 Margiono, Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetya, Ketua PWI Pusat Atal S Depari dan sejumlah wartawan di studio TVRI Jakarta, Minggu (7/10).
Pemaparan pada “Launching HPN 2019 di Jatim” dengan tema, “Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital” sekaligus peluncuran Maskot HPN 2019.
Tema HPN 2019 dianggap sangat menarik. Penanggungjawab HPN Margiono bahkan meminta penjelasan dari Pakde Karwo panggilan akrab Gubernur Jatim tentang apa yang diinginkan dari Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital. “Kalau HPN di NTB yang lalu menginginkan investasi, kalau di Jawa Timur ini apa,” kata Margiono sambil melirik Pakde Karwo.
Gubernur Jatim Pakde menjelaskan, alasan mengambil tema ekonomi kerakyatan era digital. Menurutnya, bahwa ekonomi kerakyatan hampir semua pemimpin sejak 1945 pidatonya tentang ekonomi kerakyatan. Maka ekonomi kerakyatan harus diberdayakan.
“Disitu ada proses produksi, pembiayaan dan pasar. Masyarakat pers masuk kesitu memberikan kritikan kepada Bank Jatim, Bank pemerintah yang sedikit kreditnya kepada UMKM. Kita coba kemudian masuk ke pasar, dan proses produksinya, maka salah satunya solusinya harus ada digital,” ujarnya.
Kalau tidak imbang proses produksi dan pasar, kita hanya jadi pasar dari luar negeri. Lalu kita bicarakan dengan teman-teman pers. “Mereka berkesimpulan harus melindungi yang kecil, mereka harus masuk pasar dan kita coba dengan digital,” tambahnya.
Dukungan Menkominfo
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara mengemukakan, Provinsi Jatim pertumbuhan ekonominya diatas rata-rata daerah secara nasional. Tentang UMKM, pemerintah selalu berpihak pada UMKM. “Kementerian Kominfo punya program menggratiskan sejuta domain untuk penguatan UMKM,” paparnya.
Melalui subsidi domain tersebut, UMKM dapat memanfaatkan teknologi informatika dan komunikasi untuk mendorong perluasan pasar. “Kalau sebelumnya untuk membuka warung harus mencari dan menyewa lahan, maka saat ini cukup dari dapur langsung dikirim ke pasar,”paparnya.
Sementara itu Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetya mengapresiasi Provinsi Jawa Timur yang tingkat Indeks Pembangunan Manusianya (IPM) sangat bagus. “Lima provinsi di Indonesia termasuk Jatim, IPM nya diatas rata-rata. Ini berarti pembangunan di Jatim sangat bagus,” ujarnya.
Terkait dengan peran pers dan HPN di Jatim, Ketua Dewan Pers mengharapkan profesionalisme pers tetap terjaga. “Pers yang mendapatkan belanja (iklan) dari APBD maupun APBN tetap menjalankan fungsinya sebagai kontrol sosial dan bukan media abal-abal,” tambahnya. (pwi/rr)