Lebaran Kian Dekat : Baju Baru Untuk Anaknya Tradisi Yang Melekat Dibenak Iburumahtangga

  • Whatsapp
Teks Foto : Toko Baju Haura di Geudong-Geudong

Bireuen,Aceh,beritalima  –  Tak terasa tiga pekan sudah puasa Ramadhan dilalui oleh umat muslim sedunia. Wujud ke depanpun beragam persiapan menyambut hari yang fitri diupayakan termasuk kesibukan memburu kebutuhan baju lebaran bagi seluruh anggota keluarga muslim di wilayah kabupaten Bireuen yang sudah merupakan tradisi membuat kue bagi ibu rumahtangga serta memburu baju baru untuk anaknya.

 
Kondisi seperti itu mulai terjadi di Kabupaten Bireuen. Sejumlah toko musiman di ruas jalan mulai tampak ramai dengan kehadiran pedagang musiman yang menggelar dagangan mereka sejak pagi hari. Otomatis ratusan konsumen berjubel memadatinya untuk berburu kebutuhan baju baru pelengkap lebaran bekal buah hatinya.
 
 Ruas pasar seperti Jalan jati, Jalan Listrik, Komplek Lapangan Voa, trotoar Jalan Andalas dan Jalan Ramaipun mulai dipadati oleh ratusan kaum ibu rumahtangga yang mencari perlengkapan pakaian lebaran untuk seluruh anggota keluarga mereka, terutama pakaian anak-anak.
 Di beberapa tempat, banyak pedagang yang kusus menyediakan pakaian anak-anak mulai usia bulanan sampai kepada sepuluh tahun. Bahkan tak jarang kaum ibu juga berjubel di tempat tersebut agar lebih awal mendapatkan pakaian yang diinginkan tentunya dengan harga yang miring pula.
 
“Sudah merupakan suatu tradisi bila mendekati lebaran harga-harga baju akan melambung tinggi, sehingga lebih cepat lebih cepat membelinya harganyapun masih murah sebut ibu Erlina ( 42) asal Kecamatan Kota Juang kepada beritalima barusan.
 
Ibu Erlina menyebutkan, mau tidak mau mesti mementingkan ketersediaan baju lebaran bagi sang anak agar tidak melulu dipersoalkan bila sang anak lebih dahulu melihat kepunyaan tetangga yang berumur sebaya dengannya.
 “ Memang susah juga anak-anak sekarang enggak mau tahu, yang pasti setiap puasa baju untuk lebaran mesti tersedia,padahal hal itu tidak begitu perlu tetapi karena sudah kebiasaan tetap harus dipenuhi.” Pungkasnya.
      Sementara M Yusuf pedagang pakaian jadi di Jalan Jati, Bireuen menyebutkan, momen ramadhan setiap tahunnya membawa berkah dan keneruntungan bagi pedagang-pedagang sepertinya,sebab omset penjualan sangat tinggi sehingga mereka mampu meraup keuntungan dari masyarakat.
  “Jauh-jauh hari modal untuk pakaian lebaran sudah disimpan karena mempersiapkan pasokan baju lebih banyak dan bervariasi,” Tambah M.Yusuf.
 
 Dengan pendapatan meningkat mencapai lima kali lipat dari normalnya, para pedagang diyakini bisa melariskan dagangannya kurang dari seminggu yang seterusnya kembali dibelanjakan untuk memperoleh keuntungan lebih.
Menurut M.Yusuf harga jual baju bervariasi tergantung dari modal pembelian di Medan, dan baginya menjual perpotongnya mulai dari Rp 40 ribu – ratusan ribu sebab pengaruh juga dari model, corak dan desainnya. Hal itu bisa dimaklumi konsumen mengingat banyak model trendy yang senantiasa dikeluarkan menjelang lebaran tiba serta memperoleh buruan dari ibu rumahtangga untuk anak kesayangannya. Nah itulah kebiasaan yang belum mampu dihindari oleh ibu rumahtangga di wilayah Bireuen.( VSUHERMAN AMIN)
beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *