JAKARTA, Beritalima.com– Legislator dari Dapil IV Provinsi Jawa Timur, Amin Ak mendesak agar enam dari sembilan klaster Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan segera menyelesaikan road map (peta jalan) penggabungan seperti yang telah dijanjikan dengan Komisi VI DPR RI.
Desakan Amin itu berkaitan dengan enam dari sembilan BUMN Klaster Pangan kembali mengajukan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) yaitu PT Pertani, PT Sang Hyang Seri, Perum Perindo, PT Perinus, PT Berdikari dan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). Totalnya mencapai Rp1 triliun dengan rincian Rp466,36 miliar untuk investasi dan Rp533,64 buat modal kerja.
“Hal itu penting agar anggaran yang dikucurkan ke PMN ini benar-benar digunakan tepat sasaran. Belajar dari pengalaman, kucuran PMN ke sejumlah BUMN Pangan sebelumnya tidak berdampak pada perbaikan kinerja perusahaan. BUMN yang telah mendapat PMN tersebut tetap saja merugi seperti Sang Hyang Sri dan PT Pertani,” kata Amin, Senin (14/9).
Merujuk data Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, lanjut anggota Komisi VI DPR RI ini, kinerja kedua BUMN penerima PMN buruk, dengan nilai analisis prediksi kebangkrutan melalui Altman Z-Score di bawah 1,3 atau masuk kategori darurat. PT Pertani dengan nilai Z-Score 0,82 dan Sang Hyang Seri -14,02.
Artinya, keduanya berada di pinggir jurang kebangkrutan. “Kita memerlukan Holding BUMN Pangan yang tangguh dan mampu mewujudkan kemandirian serta kedaulatan pangan Indonesia,” tegas wakil rakyat dari Dapil Jember tersebut.
Menurut Amin, klaster Pangan merupakan yang paling kompleks dibanding BUMN yang lain, karena didalam terdapat banyak stakeholder, regulator, pemain dan skalanya mulai dari yang sedang hingga sangat besar.
Karena itu, Holdingisasi BUMN Pangan harus mampu menciptakan struktur yang solid dan terarah sehingga mampu mengembangkan pangan nasional dengan baik.
Seperti diketahui, Januari lalu, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sudah ditunjuk sebagai koordinator Holding BUMN Pangan dengan sembilan anggota klaster antara lain PT RNI, Berdikari, Garam, Perikanan Nusantara, Perusahaan Umum Perikanan Indonesia dan PT Bhanda Ghara Reksa.
Menteri BUMN, Erick Thohir menjanjikan roadmap yang menggabungkan Perum Bulog dan PTPN ke dalam BUMN Holding klaster pangan yang dipimpin RNI. Penggabungan itu untuk mendorong terbentuknya rantai industri pangan perusahaan BUMN yang terkonsolidasi dari hulu ke hilir.
Amin berharap, pemerintah benar-benar serius menyusun peta jalan untuk mengonsolidasikan rantai industri pangan dari hulu ke hilir tersebut. Kedaulatan pangan diharapkan segera tercipta di Indonesia. Kondisi pandemi saat ini harus dimanfaatkan betul untuk optimalisasi BUMN Pangan terutama membenahi rantai pasokan pangan yang selama puluhan tahun dikendalikan mafia pangan.
Selain itu, Amin mengingatkan agar pembentukan holding BUMN Pangan tidak merugikan petani. Operasionalisasi usaha pangan harus melibatkan rakyat dan petani, untuk menjamin kesejahteraan petani sekaligus ketersediaan pangan dengan harga terjangkau. (akhir)