SURABAYA, beritalima.com | Nama Lia Istifhama, sejak awal tahun 2019 banayak turun ke tengah masyarakat, tidak sendiri, namun banyak relawan yang ikut berpartisipasi tanpa mengenal waktu, para relawan dengan membawa nama organisasinya masing-masing secara suka rela membantu menyumbangkan tenaganya, pikiran dan juga finansial untuk menggelar bhaksos ke tengah masyarakat.
Lia Istifhama Diinginkan oleh para relawannya untuk ikut maju dalam kontestasi politik khususnya pilkada kota Surabaya, hal itulah yang membuat para relawan semakin banyak yang bergabung, baik perorangan maupun secara organisasi untuk ikut mesosialisasikan nama Lia Istifhama ke masyarakat Kota Surabaya.
Komisi Pemilihan Umum telah menunda pilkada serentak yang awalnya akan digelar pada bulan september 2020, namun karena adanya wabah Virus Corona (Covid-19), maka Proses tahapan pilkada ditunda sampai belum ada waktu yang ditentukan.
Namun para relawan Lia Istifhama tetap dengan semangatnya untuk turun ke masyarakat, ikut peduli terhadap adanya virus yang membahayakan itu.
Sederetan nama organ Relawan Lia Istifhama pada setiap harinya ada saja yang dilakukan, mulai dari membagikan Masker sejara gratis ke pasar-pasar, jalan dan kampung-kampung serta ikut berpartisipasi aktif kepada masyarakat untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak keluar rumah serta selalu cuci tangan.
Tidak hanya itu, Lia Istifhama bersama para relawannya juga ikut turun dengan membawa alat penyemprotan ke kampung-kampung, tentunya koordinasi dulu dengan para ketua RT dan Ketua RW setempat sebelum melakukan penyemprotan.
Disamping itu, untuk turut memerangi Corona (Covid-19) para relawanya bersama Lia Istifhama melakukan bhaksos serta turut aktif mengedukasi masyarakat agar selalu menjaga kebersihan.
“Aksi ini sudah menjadi bagian komitmen teman teman relawan untuk antisipasi Corona, masak yah harus kendho,” tutur Lia Istifhama, figur yang disebut oleh sebuah lembaga survey sebagai calon terkuat untuk posisi wakil walikota Surabaya mendatang.
Lia Istifhama, Perempuan yang sebelumnya sempat viral dengan sebutan Ning Ceria dan tagline Nawa Tirta ini, terlihat masih dapat mempertahankan aksinya dalam bursa Pilwali Surabaya. Bahkan, keputusan KPU untuk menunda tahapan pilkada serentak, nyatanya tidak membuat relawan maupun loyalis ibu dua anak itu untuk mundur.
“Kami ini sangat yakin Ning Lia ini paling layak di balai kota. Orangnya opo onoe dan asli wong biasa, wong sederhana. Kabeh sing kenal ngerti nek Ning Lia Iki grapyak dan enak kalau diajak komunikasi. Awake dewe butuh sosok sing ngene iki, asli gelem kerjo dan gak kementhus. Makane, relawan gak kendho blas, konsisten ndukung dan ngrewangi sampai nang balai kota”, ujar Siti Fatimah yang dikutip pada berita sebelumnya.
Kekompakan dan saling bahu membahu antar relawan Lia Istifhama memang patut diacungi jempol. Ketika wabah Corona semakin menjadi perhatian banyak orang, barisan relawannya terlihat melakukan beberapa aksi. Diantaranya pembagian masker dan hand sanitizer, seperti yang dilakukan di pasar Soponyono Surabaya.
Pasukan relawan Lia terlihat mendatangi pasar dan membagi masker pada pengunjung serta penjual. Tak ayal, kedatangan mereka membuat situasi pasar yang sedang ramai semakin heboh. Lia Istifhama yang juga turut membagikan masker secara langsung, menyampaikan rasa syukurnya.
“kepedulian seperti ini bukan kampanye, namun kami lakukan karena posisi saat ini wabah yang sangat serius menyerang kita semua, kita berpikir logis saat ini, yaitu nyata dengan aksi peduli, dan tidak panic bullying dan semoga kita semua terhindar dari wabah Corona, dengan harapan corona cepat dapat diatasi dan berlalu dari kita semua” ujar Lia Istifhama (01/04/2020) aktivis Nahdliyin ini.
(Red)