Lia Istifhama, Perankan Klenting Kuning di Ludruk Ande-Ande Lumut IKA FISIP Unair

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | IKA Fisip Unair pada Hari Jadinya yang ke- 42 sangatlah tepat untuk ikut mempunyai tanggung jawab moral dalam gerakan (uri uri) budaya ini. Dalam arti bukan hanya sekedar melestarikan tetapi lebih dari itu juga ikut mengembangkannya. Kehadiran Rektor Unair dalam acara tersebut adalah bukti UNAIR peduli dalam hal pengembangan budaya.

Untuk itu, dalam memperingati HUT nya Unair Surabaya menggelar ludruk bersama Kartolo cs, dan juga menjadi bintang tamu Calon Walikota Surabaya Lia Istifhama, yang berperan sebagai Klenting Kuning di Ludruk Ande Ande Lumut IKA FISIP Unair,
Sesuai perannya Lia panggilan akrabnya tampil mempesona sesuai wajahnya yang cantik dan sikapnya yang lembut.

Tentu saja penampilan Lia Istifhama itu membuat ketiga kakak angkatnya terkesima di Ludruk Ande Ande Lumut.

Untuk bisa mencapai Desa Dhadapan, keempat Klenting mesti melewati perbatasan berupa sungai lebar yang arusnya cukup deras. Tidak ada tukang perahu magang di sana. Satu-satunya juru seberang yang bisa ditemui adalah seekor kepiting raksasa yang sudah lama menjadi penghuni sungai itu, bertahun-tahun. Dan keempat putri sangat bergantung kepadanya.

Mimik Lestari Ketua Panitia Ludruk Ande-Ande Lumut mengatakan, pementasan ludruk yang diikuti sejumlah tokoh alumni FISIP Unair, untuk merayakan Dies Natalis ke-42 FISIP Unair.

Lia Istifhama membawakan peran Klenting Kuning dan sangat cocok dan sangat menghayati sebagai Klenting Kuning” Pungkas Abdur Rahman, S.Si, Apt. yang saat ini menjadi Team Relawan Lia Istifhama menuu pemilihan Walikota Surabaya.

“Lia Istifhama membawakan peran Klenting Kuning dan sangat cocok dan sangat menghayati sebagai Klenting Kuning” Pungkas Abdur Rahman, S.Si, Apt. (7/12/2009) yang saat ini menjadi Team Relawan Lia Istifhama menuju pemilihan Walikota Surabaya.

Lia Istifhama setiap harinya aktif blusukan ke kampung kampung bersama relawannya, bahkan jika diundang siapapun selalu hadir dan menyepatkan diri di tengah kesibukannya sebagai dosen.

“Sebagai warga masyarakat bahwa Ning Lia Istifhama yang dalam lakon ini berperan sebagai Klanthing Kuning, sosok seorang gadis yang sederhana, jujur dan gigih mempertahankan kehormatannya bukanlah tanpa makna,” ungkap Rahman.

Menurutnta pada saat sosok aktivis perempuan ini santer menjadi perbincangan publik sebagai Calon wali kota Surabaya, maka peran yang diberikan oleh sutradara kepada NingLia mempunyai makna yang jelas.

“Yakni beliaulah figur yang sangat pas sebagai tokoh yang mampu menciptakan pola pemerintahan yang mengedepankan moralitas dan integritas, sehingga dapat tercipta _good and clean goverment, Subhanalloh walhamdulillah, Ning Lia sudah makai mahkota, ini merupakan tanda-tanda kesuksesan beliau sebagai pemimpin di Surabaya, Amin”, tandasnya.

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *