SURABAYA, Beritalima.com|
Anggota DPRD provinsi Jatim Lilik Hendarwati mengisahkan, setelah melakukan reses, penyerapan Aspirasi Masyarakat beberapa hari yang lalu, pihaknya masih merasa perlu melakukan beberapa kunjungan dadakan ke tempat-tempat yang selama ini menurut politisi PKS ini perlu ditinjau untuk dibenahi.
“Awalnya, ada yang mengajak untuk melihat secara langsung kegiatan para nelayan. Karena mereka selama ini belum mendapatkan sentuhan pemerintah. Niat baiknya ingin mendengar keluhan mereka, kemudian memberikan bantuan solusi terkait permasalahan yang menghimpit mereka, ternyata saya mendapat teguran. Itu bukan bidang yang ada di komisi saya,” urainya.
Wanita cantik yang menduduki posisi sebagai bendahara DPW PKS Jatim ini mengungkapkan, sebagai perwakilan Dapil Jatim1 pihaknya merasa perlu untuk ikut andil dalam melayani masyarakat, karena slogan itu merupakan branded PKS.
“Tidak bermaksud untuk melangkahi komisi B yang menjadi bidang mereka dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Hanya, saya ini orang Surabaya, sudah selayaknya melayani, membantu dan membela kepentingan masyarakat Surabaya. Nantinya, laporan itu akan saya sampaikan kepada anggota DPRD kota Surabaya dari fraksi PKS untuk ditindaklanjuti. Saya tidak bermaksud untuk mencari-cari perhatian,” tegas Anggota komisi C ini.
Lebih lanjut Anggota fraksi Keadilan Bintang Nurani ini menuturkan, beberapa hari yang lalu, pihaknya beranjangsana ke rumah dinas gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di gedung negara Grahadi bersama rombongan pengurus DPW PKS Jatim.
“Kita bersilaturahmi dengan ibu gubernur. Kita menyampaikan bahwa DPW PKS Jatim siap bekerjasama untuk membangun Jawa Timur. Alhamdulillah ibu gubernur menyambut baik kedatangan kami, bahkan beliau menyatakan rasa terima kasihnya bahwa PKS selalu menjadi terdepan dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban bencana alam,” terang Lilik.
Dalam kesempatan tersebut, Lilik menuturkan bahwa RPH ( Rumah Potong Hewan) milik Pemprov Jatim di Pabean, ada yang mengganggu pandangan gubernur Khofifah.
“Pemotongan babi dengan sapi, jaraknya terlalu dekat. Belum ada pejabat terkait yang menangani permasalahan tersebut. Ibu Khofifah minta pemotongan babi dengan sapi dipisahkan jaraknya, bahkan sebisa mungkin berbeda tempat. Bagaimanapun, sebagai seorang muslim, tentu saja ini harus digarisbawahi tidak boleh,” sambung Anggota fraksi Keadilan Bintang Nurani ini.
Namun demikian, Lilik tetap menyampaikan Keluhan gubernur Khofifah kepada dinas terkait, meskipun bukan menjadi tupoksi nya.(Yul)