Lima Dosen di Kota Kupang Rintis Usaha Kopi Timor

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com | Lima orang dosen di Kota Kupang yang dikomandani Dosen Sosiologi Universitas Muhamadiyah, Farhan Suhada yang tergabung dalam UKM Rumah Kofi Timor merintis usaha kuliner yang didukung Bank Indonesia Perwakilan NTT, menyuguhkan kopi khas Pulau Timor.

Rumah Kofi Timor yang beralamat di Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang ini diresmikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, Selasa (22/9).

Nyoman mengatakan, sebagai bank sentral BI tidak hanya bicara soal ekonomi makro, tapi juga tentang bagaimana mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan dan strukturnya sangat baik.

Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama BI yakni, menjaga inflasi agar tetap terjaga sehingga pertumbuhan ekonomi dapat berjalan dengan baik.

Salah satu  backbond (tulang punggung) perekonomian terbaik adalah usaha mikro kecil (UMK). Dimana 99 persen ekonomi NTT bertumpuh pada UKM dengan tingkat penyerapan tenaga kerja sebanyak 88 persen.

Tujuannya adalah masyarakat bisa berusaha sehingga menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

“Satu diantara pelaku UKM penyumbang pertumbuhan ekonomi dimaksud adalah Rumah Kofi Timor yang diresmikan ini,” kata Nyoman.

Ia menyatakan, kopi sudah menjadi trand mark tersendiri di blantika nusantara. NTT pun sudah punya nama yakni kopi Bajawa dan kopi Sumba. Orang pun sering lupa bahwa di pulau Timor ini ada kopi Timor . Rumah Kofi Timor ini merupakan salah satu UKM yang menggerakkan, dimana tidak hanya menjual dan menghadirkan kopi Timor tapi membawa nuansa baru dengan tagline kopi yang mencerahkan.

“Karena di Rumah Kofi Timor, tidak hanya kopi yang disajikan tapi dapat ilmu dan dapat kawan,” papar Nyoman.

Ia berargumen, hadirnya Rumah Kofi Timor ini merupakan ide yang sangat bagus karena menjadi bagian dari industri kuliner di daerah ini. Jogjakarta misalnya, orang tidak hanya mencari untuk melihat candi, tapi kuliner. Karena itu perlu ada gerakan yang luar biasa agar kuliner di daerah ini bisa dikenal luas, tidak hanya di tingkat nasional tapi juga luar negeri.

“Mudah- mudahan Rumah Kofii Timor ini menjadi salah satu yang terbaik di Kota Kupang dan menjadi destinasi pariwisata serta kopi yang mencerahkan sebagaimana tagline yang diusung,” harap Nyoman.

Farhan Suhada mengatakan, dirinya bersama empat teman dosen lainnya merintis UMK Kofi Timor. Usaha yang dirintis ini mendapat dukungan dari BI Perwakilan NTT.

Kopi yang disajikan adalah kopi lokal NTT dan untuk sementara berasal dari Pulau Timor khususnya dari Fatumnasi yang terletak di kaki gunung Mutis, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Namun ada juga kopi Timor yang berasal dari Kapan, Eban, Lelogama, dan Lakmaras. Ke depan, akan didatangkan kopi asli NTT dari daerah lain seperti Sumba dan Bajawa.

“Mungkin kemarin kita kenal minuman coca cola atau sejenis lainnya, tapi kami menyiapkan ‘marmi cola’ akronim dari mari minum kopi lokal agar kopi lokal berdaulat di negeri sendiri,” tegas Farhan.

Ia menjelaskan tagline yang diusung Rumah Copi Timor adalah kopi yang mencerahkan dengan lambang matahari. Artinya dapat kopi, dapat ilmu, dan dapat kawan karena pengurusnya adalah para dosen.

“Kami berterimakasih kepada BI karena memberi perhatian terhadap UKM dan kami harap kerja sama ini tetap berlanjut,” pinta Farhan. (L. Ng.
Mbuhang)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait