JAKARTA, beritalima.com – Over capacity Rutan dan Lapas disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah karena jumlah tahanan dan narapidana yang masuk kedalam Rutan dan Lapas lebih banyak daripada yang bebas. Dan daya tampung rutan dan lapas tidak sebanding dengan jumlah warga binaan yang terus meningkat jumlahnya.
Dikatakan Ade Kusmanto, Humas Ditjen PAS Kementerian Hukum dan HAM, 4 Januari 2019 belum lama ini mengatakan, kapasitas lapas dan rutan sebanyak 125.712, namun jumlah penghuni melebihi kapasitas yaitu 256.273 orang warga binaan. “Over kapasitas mencapai 203% hingga kenaikan penghuni lapas dan rutan per tahun mencapai 22.000 orang.
Lima dari 10 rutan/lapas terpadat di Indonesia sepanjang tahun 2018, diantaranya adalah :
1. Rutan Bagansiapiapi
Kapasitas 98 orang, tapi dihuni 810 orang atau kelebihan penghuni hingga 836 persen.
2. Rutan Takengon
Kapasitas 65 orang, tapi dihuni 495 orang atau kelebihan penghuni 685 persen.
3. Lapas Banjarmasin
Kapasitas 366 orang, tapi dihuni 2.688 orang atau kelebihan penghuni 664 persen.
4. Lapas Tarakan
Kapasitas 155 orang, tapi dihuni 996 orang atau kelebihan penghuni 650 persen.
5. Lapas Labuhan Ruku
Kapasitas 300 orang, tapi dihuni 1.770 orang atau kelebihan penghuni 640 persen.
6. Lapas Tanjung Balai Asahan
Kapasitas 198 orang, tapi dihuni 1.450 orang atau kelebihan penghuni 632 persen.
7. Rutan Langsa
Kapasitas 63 orang, tapi dihuni 437 orang atau kelebihan penghuni 594 persen.
8. Rutan Teluk Kuantan
Kapasitas 53 orang, tapi dihuni 363 orang atau over penghuni 587 persen.
9. Lapas Bandar Lampung.
Kapasitas 168 orang, tapi dihuni 1.055 orang atau kelebihan penghuni 535 persen.
10. Rutan Lhoksukon
Kapasitas 70 orang, tapi dihuni 433 orang atau kelebihan penghuni 519 persen.
Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Laoly menyebut keadaan lapas dan rutan di Indonesia sangat buruk. Berbagai masalah klasik, seperti overkapasitas, disebut Laoly, berimbas pada persoalan lain.
Laoly menyebut kapasitas rutan di Indonesia saat ini sebesar 123.025 orang, sedangkan penghuninya sudah mencapai 246.389 orang dan terus bertambah. Sebagian besar, menurut Laoly, tahanan yang masuk berasal dari kasus narkoba.
“Dalam sistem database pemasyarakatan menunjukkan jumlah narapidana dan tahanan yang menghuni rutan sangat banyak 246.389 on going. Maksudnya terus detik per detik angka ini terus bertambah dan angka net jumlah yang kurang, jumlah remisi keluar tapi di-top up. Top up terus,” kata Laoly beberapa waktu lalu. ddm