KABUPATEN MALANG, beritalima.com– Beberapa peternak Ikan KOI di Desa Sananrejo RT 20 dan RT 21 di RW 05, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, mengeluh. Pasalnya, ada dugaan air kolam para peternak ikan itu, terkena dampak limbah cair dari pabrik pengolahan minuman sari apel.
Nanang salah satu peternak ikan mengatakan bahwa lebih dari 4 hektar lahan yang digunakan peternak Ikan KOI, Ikan Konsumsi (nila, lele dan mujaer-red), kini dalam kondisi kritis, puluhan ribu bibit ikan yang siap dibudidaya mati semua, ada dugaan kadar air dalam budidaya ikan dari saluran irigasi ditempat itu, tercemar limbah dari pabrik pengolahan minuman sari apel Vischa.
“Banyak ikan Koi kami yang mati mas, bibit ikan yang siap budidaya mati semua, setelah beberapa hari, gerak ikan saat berenang menjadi lambat. Seperti kekurangan oksigen. Ikan jadi bergerombol dan ada pembengkakakn dibagian insang,” ungkap Nanang Selasa, (11/07).
Menurutnya kematian ikan ikan itu diketahui setelah beberapa kelompok peternak Ikan KOI dan Ikan Konsumsi, mengambil sampel air untuk dibawa ke Laboratorium Penguji UPT Budidaya Ikan Air Payau Dinas Perikanan dan Kelautan Pemprov Jatim.
“hasilnya ternyata kandungan air yang kita gunakan terkena limbah cair berbahaya. Kita sudah ambil sampel air dan kirimkan ke laboratorium penguji, kandungan air sangat beracun karena mengandung amoniak yang sangat tinggi sampai 1,9, normalnya 0,1,” katanya.
Akibat terdampak limbah cair sari apel tersebut beberapa peternak ikan mengalami kerugian hingga mencapai Rp.10 juta rupiah dan terdapat lebih dari 4 hektar kolam Ikan KOI, perlu diketahui bahwa sebelum pabrik berdiri, warga yang sudah bertahun-tahun membudidaya Ikan hias jenis KOI dan Komet, tak pernah mengeluhkan kondisi air untuk lahan pertanian dan perikanan.
“Sebelum ada pabrik pengolahan sari apel itu, yang baru berdiri sekitar 6 tahunan kami tidak pernah mengeluh, bahkan kami sudah belasan tahun membudidaya ikan,” imbuh Nanang. (Bj)