BANYUWANGI, Beritalima.com – Keberadaan pabrik pengolahan kayu, atau yang sering dikenal playwood di desa karangsari kecamatan sempu membuat warga seputaran area pabrik teriak atas limbah yang di timbulkan.
Hal itu disampaikan beberapa warga, salah satunya Slamet, salah satu warga yang tinggal di seputaran wilayah pabrik pengolahan kayu milik PT Sumber Alam.
Menurut Slamet, Kini sumur warga berbau dan banyak yang tidak digunakan.
“Ada beberapa sumur bau mas, akibat rendapan air yang mengalir ke sungai yanh di aliri limbah dari pabrik, bahkan dulu kayaknya sempat pihak pabrik akan membantu warga menyambungkan air dari pudam, tapi sampai sekarang belum terlaksana, untuk aliran sungai itu jika hari libur seperti tiga hari yang lalu itu aliran sungai berwarna hitam, mungkin saja melakukan pengurasan didalam pabrik.” ungkapnya
“dulu di sungai belakang rumah banyak orang mancing mas, tapi setelah ada pabrik itu banyak ikan mati di aliran sungai ini, sekarang tidak ada lagi orsng mancing.” imbuhnya
Sedangkan menurut, Rahmat, staf umum PT Sumber Alam, saat di konfirmasi di lokasi pabrik mengatakan bahwa untuk amdal sudah ada
” kalau untuk AMDAL dan IPAL kita sudah ada mas, pabrik kita ini tidak ada limbah cair, kalau air yang mengalir ke selokan itu air dari MCK karyawan, nun kita akui kalau Amdalalin kita memang masih proses dengan konsultan.” ungkap Rahmat
Masih menurut Rahmat bahwa sejak tahun 2019 kita ubah menjadi PT yang sebelumnya CV
“sejak Desember 2019 itu kita berubah menjadi PT mas yang sebelumnya masih CV, kita akui dulu memang kita ambil air di sungai dan setelah kita dapat teguran kita hentikan sejak tahun 2019 itu, sekarang manfaatkan air sumur dan kita sudah kantongi SIPAnya. namun untuk lebih rinci lagi silahkan nanti konfirmasi ulang ke Bosnya mas yang lebih paham dan lebih rinci.” jelasnya. (Abi)