Lockdown Berakhir, 7 Desa di Sumenep Kembali Aktivitas Normal

  • Whatsapp

SUMENEP, beritalima.com Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur memutuskan tidak memperpanjang lockdown pada tujuh desa di Kecamatan Saronggi setelah lockdown berakhir pada 18 Oktober 2020.

Tujuh desa yang meliputi Tanah Merah, Saroka, Kebundadap Barat, Kebundadap Timur, Langsar, Tanjung dan Pagarbatu ini sebelumnya sempat dilakukan pembatasan aktivitas masyarakat selama empat pekan akibat tingginya kasus covid-19.

Bacaan Lainnya

“Tidak ada pengumuman (Perpanjangan). Namun kita pantau perkembangannya dan masyarakat harus tetap disiplon protokol kesehatan,” kata Humas Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya, senin, 19 Oktober 2020.

Dia menjelaskan dibukanya lockdown juga karena tidak ada penambahan korban meninggal. Meski demikian masyarakat diminta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan agar penularan virus korona nihil.

“Kalau dilihat progresnya terakhir kan sudah lumalayan melandai ya. Status wilayah juga tidak merah lagi,” jelasnya.

Dia menjelaskan dibukanya lockdown juga karena tidak ada penambahan korban meninggal. Meski demikian masyarakat diminta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan agar penularan virus korona nihil.

“Kalau dilihat progresnya terakhir kan sudah lumalayan melandai ya. Status wilayah juga tidak merah lagi,” jelasnya.

Salah seorang warga Desa Saroka, Tahirudin, mengaku senang dengan berakhirnya pemberlakukan karantina wilayah karena dapat kembali beraktivitas.

Ia menyatakan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19, pengawasan dan imbauan oleh aparat desa berkaitan dengan protokol kesehatan sejauh ini tetap dilakukan.

“Sekarang sudah bisa beraktivitas lagi, kalau sebelumnya kami tidak bisa keluar masuk jalan di pertigaan itu yang menjadi akses ke tujuh desa. Semoga kasus korona cepat selesai,” ungkap Tahirudin.

Data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumenep hari ini jumlah kasus di Kecamatan Saronggi mencapai 52 kasus. Dari angka itu, 38 orang terkonfirmasi selesai isolasi dan 8 meninggal.

Sebelumnya tujuh desa di Kecamatan Saronggi sempat diterapkan karantina wilayah mulai 21 September dan diperpanjang selama 14 hari pada 5 Oktober 2020.

(An)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait