BREBES – Usai pulang dari Yordania, Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka Urusan Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana (Abdimasgana) Eko Sulistio mendatangi lokasi bencana tanah longsor dan banjir di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Eko bersama tim Pramuka Peduli berjumlah 30 personel terlibat aktif dalam penanganan bencana longsor dengan ikut mengevakuasi korban dan material bangunan. Dalam menjalankan tugasnya, Pramuka dibantu masyarakat, Tim SAR, serta TNI-Polri.
“Saya mewakili Kwarnas Gerakan Pramuka, men-support peralatan evakuasi banjir di daerah lokasi berupa dua unit perahu karet, dan perlengkapan alat pengaman diri (APD), serta gergaji mesin untuk evakuasi bencana longsor,” ujar Eko, Minggu (25/2/2018).
Eko mengungkapkan, pada Minggu siang pukul 12.00 WIB di lokasi tanah longsor telah ditemukan tiga jenazah, sehingga total jenazah yang sudah ditemukan 11 orang, dan 7 lainnya dikabarkan masih hilang. Ia tiba di lokasi pada Sabtu, 24 Februari 2018, malam dan langsung terjun bersama warga melakukan pencarian korban.
“Meskipun perjalanan yang ditempuh cukup panjang dan sangat melelahkan, namun tidak menyurutkan kami untuk membantu melakukan pencarian dan evakuasi korban yang tertimbun longsor. Pagi tadi kami hanya beristirahat setengah jam saja dan langsung ikut apel pagi dengan seluruh tim dan melakukan pencarian sampai sore,” tuturnya.
Ia menambahkan, tim gabungan dibagi menjadi tiga sektor yang disebar di tiga titik longsor. Pramuka Peduli masuk dalam tiga sektor tersebut. Pramuka bergabung bersama tim evakuasi tanah longsor, tim evakuasi banjir, dan tim assessment. Diakui, medan evakuasi cukup berat dan berbahaya, sehingga pencarian dilakukan secara manual.
“Medan cukup berat, lumpur tebal, akses jalan masuk sulit, jadi terpaksa pencarian dilakukan secara manual. Alat berat sulit masuk sehingga memperlambat proses pencarian, belum lagi hujan yang masih cukup deras, memungkinkan terjadinya longsor susulan,” jelasnya.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault mengapresiasi kinerja Pramuka Peduli yang telah membantu evakuasi banjir dan longsor di Brebes. “Salut buat Pramuka Peduli. Mereka rela panas-panasan dan menghadapi medan evakuasi yang tidak ringan, demi bantu masyarakat Brebes,” tuturnya.
“Satu nyawa kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Pramuka harus hadir di tengah-tengah masyarakat termasuk pada saat terjadinya bencana atau kesulitan yang menimpa masyarakat. Bantuan yang diberikan dapat bermacam-macam termasuk hal yang terkecil sekalipun, ” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, longsor terjadi pada Kamis (22/2), sekitar pukul 08.00 WIB, di kawasan hutan produksi milik perhutani BKPH Kecamatan Salem. Akibatnya, puluhan petani yang sedang bekerja di sawahnya di kawasan itu tertimbun. Sebanyak 14 petani selamat, namun mengalami luka-luka. Sementara itu, sekitar 20 orang lebih tertimbun.