TORAJA UTARA-www.beritalima.com-Kisruh, tender pengadaan buku koleksi perpustakaan 2016 Kabupaten Toraja Utara,terus menuai protes sejumlah LSM di Toraja.
Kali ini protes di layangkan oleh Laurel Andi Lolo selaku LSM ANTAK (Aliansi Anti Korupsi) menuding LPSE atau panitia tender terindikasi melakukan praktek Kolusi,Korupsi dan Nepotisme (KKN) proses tender buku tersebut terkesan direkayasa serta pemenangnya telah diatur.
“Saya melihat proses tender tersebut tidak beres,kesannya ada ‘permainan’ dan ada beberapa mekanisme tender tersebut telah melabrak aturan yang ada.Soal adanya dugaan pemalsuan surat dukungan yang terkesan direkayasa oleh pihak rekanan yang ikut tender,”tegas Laurel,Jumat (4/11) saat dihubungi via selurernya.
Kembali dia tegaskan indikasi adanya KKN,adanya perubahan dokumen yang dilakukan oleh rekanan tersebut hal itu rupanya luput dari perhatian panitia dan meloloskan rekanan yang terindikasi palsukan surat dukungan PT.Tiga Serangkai Internasional dan terindikasi telah merubah surat dokumen tender.
“Padahal ini jelas-jelas telah melanggar aturan main pada saat tender itu dilakukan.Perubahan dokumen yang dilakukan oleh rekanan tersebut itu sama saja telah merubah dokumen negara,dan ini pelanggaran berat dan harus diproses sesuai hukum yang ada,”tegas Laurel Andi Lolo,serta meminta pihak penegak hukum memproses pelanggaran yang dilakukan oleh pihak rekanan tersebut.
Kembali Laurel tegaskan,jika proses tender tersebut dipaksakan dia yakin kasus ini akan menyeret beberapa pejabat Kabupaten Toraja Utara,dan tidak menutup kemungkinan akan terimbas pada nama Bupati Toraja Utara,Kalatiku Parmbonan.
Adanya dugaan rekayasa,memang terlihat pada proses tender pengadaan buku 2016 itu, dari hasil pantauan wartawan terlihat adanya diskriminasi.(Gede Siwa).