“Pemberitaan yang ditayangkan dua media tersebut tidak berimbang, karena lebih menyudutkan kami. Ini merupakan sebuah bentuk intimidasi dan pembungkaman terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat dan publik,” jelasnya kepada beritalima.com, Rabu (10/08/2016) siang.
Informasi dilapangan, Kejadian bermula saat rekan LSM Lasbandra dan media Jawa Pes akan melakukan kegiatan peliputan dan klarifikasi terkait hasil pantauan bersama tim dalam lembaganya terkait proyek pekerjaan di Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sampang yang terkesan amburadul dan asal jadi. Bahkan lolosnya proyek tersebut pada tahap Provisional Hand Over (PHO) juga patut dipertanyakan.
“Padahal permasalahan yang sebenarnya terbalik, justru sikap oknum PPTKnya yang arogan. Tujuan kami datang ke Kantor Dinas PU Bina Marga adalah untuk konfirmasi. Namun, salah satu oknum PPTK yang menemui kami itu sangat arogan hingga membuat situasi memanas,” jelasnya.
Rifa’i juga menegaskan serta menginformasikan bahwa, pihaknya tidak pernah terlibat adu jotos seperti yang dituduhkan dalam pemberitaan. “Pertemuan kami dengan pihak Bina Marga itu secara formal dalam rangka mempertanyakan dan meminta klarifikasi terkait temuan kami,” tegasnya.
Rifa’i menyesalkan pemberitaan yang muncul atas langkah-langkah yang dilakukan itu. “Ini fitnah, memutar balikkan masalah,” tegas Rifa’ seraya menekankan, bahwa penegasannya kali ini sekaligus merupakan pelurusan atas penyebaran pemberitaan yang tidak tepat itu.
Ia juga menyatakan, pihaknya merasa dirugikan oleh pemberitaan tersebut. Ia menuding pers tidak obyektif dalam memberitakan peristiwa yang sesungguhnya.
“Kejadiannya saat itu tidak seperti yang diberitakan dua media tersebut. Saya melihat terlalu banyak yang didramatisir,” tandasnya. (Adi)