JAKARTA, beritalima.com | Banjir yang melanda Jakarta, 1 Januari 2020 ditanggapi beragam. Ada yang meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mundur. Menurut LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) itu omongan mulut orang gede omong doang (omdo) dan kardus kosong. Pihak-pihak yang hanya mencari-cari kesalahan urusan Pilpres 2024.
“Jika kita objektif, masalah banjir Jakarta selain karena kelemahan manusia memang faktor alam, karena kiriman air dari kota penyangga seperti Bogor, Bekasi, Depok dan Tangerang. Kiriman air yang demikian besar akibat curah hujan yang tinggi serta fonamena alam. Pemerintah DKI Jakarta sudah berupaya, tapi jika Allah berkehendak tak bisa kita tolak,” tegas Presiden LSM LIRA, HM.Jusuf Rizal kepada media di Jalarta menanggapi banjir saat baksos di Halim Jakarta
Sorotan masalah banjir Jakarta kerap kali menjadi perhatian LSM LIRA. Bahkan banjir bandang waktu dipimpin Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, LSM LIRA sempat mengumpulkan 15 ribu tanda tangan warga Jakarta melakukan “class action”. Namun ketika itu dalam persidangan menghadapi 100 pengacara Pemda DKI Jakarta, LSM LIRA terganjal oleh status hukum.
Lebih lanjut manurut Pria berdarah Madura-Batak itu, penanganan banjir saat ini telah bergeser kewilayah politik, sehingga kerja Gubernur DKI Anies Baswedan yang baik pun dianggap nihil. Tidak ada kerja yang bener, karena ukurannya, ukuran politik menjelang tahun 2024, dimana figur Anies Baswedan salah satu yang dianggap potensial maju Capres.
Kemudian lanjut Ketua Presidium Relawan Jokowi-KH.Ma’ruf Amin The President Center, masalah banjir bergeser dan digoreng hingga ada usulan Anies Baswedan mundur, Petisi hingga Class Action. Padahal substansinya masalah banjir yang tidak hanya dialami DKI Jakarta saja. Propinsi Jawa Barat dan Banten juga mengalami banjir yang lebih luar biasa, tapi Gubernurnya tidak di bully habis-habisan.
Pria berdarah Madura-Batak itu menyebutkan, jika hanya hujan tanpa ada kiriman air bandang dari kota penyangga, sesungguhnya DKI Jakarta tidak mungkin banjir, karena penanganannya sudah cukup memadai. Penyebabnya banjir ada air kiriman yang luar biasa, drainase yang banyak tidak berfungsi karena pembangunan infsrtuktur, maupun faktor alam. DKI Jakarta tidak bisa disamakan dengan Surabaya karena tidak ada air kiriman dari kota penyangga seperti Jakarta.
“Karena itu LSM LIRA menilai, jika ada yang meminta Anies Baswedan mundur karena urusan banjir, itu mereka yang sirik aja. Banyak omong, tapi ga ada kerjaan selain selalu negatif thingking. LSM LIRA dukung Anies Baswedan lanjutkan pimpin Jakarta untuk kota Jakarta yang lebih baik,” tegas Jusuf Rizal yang mengaku pro pemerintah tapi tetap kritis.
Sebagai bentuk dukungan pada Pemerintah DKI Jakarta, LSM LIRA ikut turun membantu warga Jakarta, Bekasi dan Tangerang yang terkena musibah banjir melalui aktivitas Bakti Sosial dengan membagikan nasi bungkus, bantuan peralatan yang dibutuhkan serta makanan dan pakaian layak pakai.
Berdasarkan catatan Redaksi, LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) yang didirikan HM. Jusuf Rizal tahun 2005 merupakan LSM yang pro aktif dan dinamis. LSM peraih Rekor Muri tahun 2009 ini merupakan LSM yang tetap kritis kepada pemerintah, sekalipun ikut mendukung pemerintah. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menuju kursi DKI Jakarta didukung jaringan LSM LIRA melalui Partai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo) besutan HM. Jusuf Rizal