Jakarta — Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) meminta Presiden Jokowi dan Kapolri, Tito Karnavian sikat preman tanah yang dibekingi oknum aparat peras rakyat. LSM LIRA juga meminta Kepala Badan Pertanahan Nasional (PBN) Sofyan Djalil membuka Kotak Pengaduan Nasional Masalah Tanah (KPN-MT) untuk sikat mafia tanah.
Masalah tersebut disampaikan oleh Presiden LSM LIRA, HM. Jusuf Rizal kepada awak media di Jakarta sehubungan banyaknya pegaduan masyarakat kepada LBH LSM LIRA tentang masalah preman tanah yang dibekingi oknum aparat. Masalah tanah ini sangat rawan untuk dipermainkan oleh preman dan mafia karena banyak rakyat yang masih buta hukum serta mudah ditakut-takuti
“LSM LIRA minta kepada Presiden dan Kapolri agar jangan hanya konsen urusan pungli yang Kecil-Kecil. Tetapi juga urusan memberantas mafia tanah yang melibatkan preman, oknum aparat dan bahkan Notaris dan Pengacara,” tegas pria yang juga Wakil Ketum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Pimpinan Yoris Raweyai itu.
Menurutnya masalah tanah sangat rawan menjadi permainan para preman dan mafia tanah. Seringkali tanah rakyat diserobot dengan menggunakan tenaga preman bahkan menggunakan oknum aparat, notaris dan Pengacara. Akibat tekanan preman dan mafia tanah, BPN pun takut takut untuk mengukur untuk memproses Surat sertifikat
“LSM LIRA juga memberi masukan kepada Kepala BPN Pusat, Sofyan Djalil agar memiliki Agenda Khusus untuk memberantas mafia tanah dengan membuka Kotak Pengaduan Nasional Masalah Tanah (KPN-MT) untuk menampung permasalahan tanah secara Nasional. LBH LSM LIRA Siap mendukung program BPN Pusat,” ujar Jusuf Rizal yang dulu satu Tim bersama Sofyan Djalil dalam pemenangan SBY-JK
Selain itu, Jusuf Rizal juga meminta pemerintah awasi pembebasan lahan untuk kepentingan jalan umum, jalan tol, MRT, dll karena seringkali dilakukan tidak transparan dah bahkan tidak menggunakan perhitungan harga yang benar. “Ini juga sarat dengan mafia dan preman,” tegas pria peraih Leadership Award dan Rekor MURI itu.