JAKARTA, Beritalima.com– Raden Ajeng Kartini sangat mendambahkan perempuan tangguh agar dapat menjadi penerang Ibu Pertiwi. Untuk itu, perempuan Indonesia tidak cukup hanya mengandalkan kecantikan paras dan kemolekan tubuh.
Untuk menjadi perempuan tangguh, jelas politisi senior Partai Demokrat di Komisi IX DPR RI, Lucy Kurniasari kepada Beritalima.com, Rabu (21/4) siang, perempuan Indonesia harus cerdas dan mandiri. Dengan kecerdasan yang dia miliki, perempuan Indonesia bakal mampu menangkap peluang yang dapat menguntungkan diri dia dan orang-orang di sekitarnya.
Untuk itu, kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Surabaya ini, perempuan Indonesia tak boleh terlalu mengandalkan orang lain. Ia dapat melakukan sendiri untuk menangkap peluang yang ada. “Bisa dengan cara melakukan kerja sama dengan orang lain,” kata Ning Suroboyo 1986 tersebut.
Dikatakan wakil rakyat dari Dapil I Provinsi Jawa Timur (Kota Surabaya dan Sidoardjo-red), kerjasama laki-laki dengan perempuan ditempatkan atas dasar profesionalitas, sehingga kerjasama dapat menghasilkan keuntungan bersama.
Selain itu, perempuan tangguh Indonesia harus percaya diri. Ha; ini sangat diperlulan agar dapat dengan mudah mengatasi setiap tantangan sehingga dapat mewujudkan apa yang menjadi impian.
“Karena itu, perempuan tangguh tidak kenal lelah dalam berusaha. Mungkin saja sesekali jatuh, tetapi perempuan tangguh tidak akan pernah berhenti untuk mendapatkan impiannya,” kata Lucy terkait dengan Peringatan Hari Kartini 2021.
Jadi, lanjut perempuan berhijab tersebut, berbagai rintangan bukan berarti halangan bagi perempuan tangguh untuk mewujudkan mimpi. “Perempuan tangguh akan selalu pantang menyerah,” tambah Lucy.
Namun, perempuan tangguh sebaiknya pemaaf. Menjadi pemaaf bukan berarti kalah, tetapi justeru akan terbebas dari perasaan benci serta keinginan balas dendam.
Dengan menjadi pemaaf, perempuan tangguh akan dapat menjaga hubungan baik dengan orang lain. Dengan begitu, ia akan dapat tetap fokus terhadap prioritas kebutuhan lain dalam kehidupannya.
“Semakin banyak perempuan tangguh di Indonesia, impian Kartini akan makin terwujud. Perempuan tangguh inilah yang menjadi cahaya menerangi Ibu Pertiwi,” demikian Lucy Kurniasari. (akhir)