dan Ketu DPR Aceh terhadap lambanya kinerja terhadap pergantian Ketua
I DPR Aceh yang pada tahun 2015 sudah di sahkan, Hal tersebut
disampaikan Anggota DPR Aceh Fraksi Golkar yang sekarang menduduki di
Komisi I. Senin -10-10-2016.
Menurutnya, gugatang yang dilakukan itu berdasarkan surat Keputusan
Nomor: B-85/ Golkar/VIII/ 2015 pada tanggal 28 Agustus 2015 tentang
memutuskan dan menyetujui serta memproses usulan pergantian pimpinan
DPR Aceh dari Sulaiman Abda M, Si kepada Muhammad Saleh P.SP.di.
Pada masa itu DPD mengeluarkan surat Bernomor; B,128/DPD-I/GK/IX/2016
dari kekosongan Pimpinan DPR Aceh selama lebih kurang 10 Bulan dan di
tujukan kepada menteri dalam Negeri oleh DPD.
Muhammad Saleh, menambahkan, saya selama ini sudah sangat di Rugikan
oleh mareka, yaitu Gubernur dan ketua DPR Aceh , dikarenakan lambanya
proseh terhadap permaslahan ini, dan saya cukup dirugikan,baik secara
Materil maupun Immateril, serta tertundanya berbagai kegiatan, baik
urusan pribadi dan Partai, Ucapnya, dalam Komfrensi Pers di Aceh.
Saya menuntut kerugian saya selama ini, apa lagi saudara Sulaiman Abda
yang dulu dia Ketua I di DPR Aceh Priode 2014-2019 itu sudah di pecat
Oleh partai, tapi sampai sekarang Fasilitas Wakil Ketua I DPR Aceh
Masih Tetap di Pergunakan, Tambahnya.
Dalam temu Pers itu yang di damping Pengacaranya, Darwis menmabahkan,
ini semua bukan kemauan saya untuk duduk di Wakil Ketua I DPR Aceh,
tetapi ini semua perintah dari DPD bahwa saya di Gantikan Sulaiman
Abda, dikarenakan dia tidak ada lagi di partai Golkar.
Dengan sebap ini saya dipercaya untuk menggantikan dia, dan pergantian
tersebut sudah di keluarkan surat keputusan DPR Aceh Nomor: 16/
DPRA/2015, tanggal 14 Desember 2015 tentang pemberhentian dan
pengangkatan Wakil Ketua I dari Partai Golkar dan surat tersebut
ditandatangai Ketua DPR Aceh pada masa itu,ujar M, Saleh,.
Sementara itu Ketua Harian Partai Golkar DPW Aceh Yusuf Ishak, mengaku
pernah di tawarkan Uang Oleh Wkil Ketua I DPR Aceh Sulaiman Abda untuk
Meluruskan Persoalan yang selama ini terjadi, terhadapnya, tetapi
pengakuan Yusuf dia belum mau menuruti kata kata dan tawaran tersebut
karna itu sifat Pribadi.
Saya tidak perlu uang kejelasan di tubuh Partai lebih penting,
dikarnakan saya orang partai dan saya ketua Harian Partai, jelas saya
lebih mementingkan parta yang bisa membatu orang bayak dari pada saya
menerima uang untuk saya sendiri, tuturnya,’’(**)