Madrasah Ibtidaiyah, Pondasi Awal Anak dalam Penanaman Karakter

  • Whatsapp

BOGOR – Lingkungan mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia, terutama bagi seorang anak. Lingkungan dapat menghantarkan seorang anak untuk menuju tahap perkembangan baru sehingga anak mempunyai banyak pengalaman dalam hidupnya, juga dapat mendorong seorang anak untuk mempunyai pemikiran yang lebih tanggap dalam menghadapi hal-hal baru yang dilalui dalam kesehariannya.

Banyak pula orang tua yang tidak memperhatikan Lingkungan sekitar anaknya. Sehingga banyak anak yang tidak berdaya melawan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya, sehingga anak tersebut menjadi berkurangnya semangat dalam belajar, hal ini membuat anak menjadi lambat memahami pelajaran, cenderung malas membaca buku,sehingga menurun prestasinya, terutama disebabkan oleh Lingkungan Sekitar Rumah.

Lingkungan Sekitar Rumah merupakan salah satu faktor terpenting terbentuknya karakter anak setelah Lingkungan dalam Keluarga. Meskipun Lingkungan Keluarga menjadi faktor utama dalam terbentuknya karakter anak tetapi Lingkungan Sekitar Rumah juga sangat berperan dalam terbentuknya karakter anak baik dan buruknya, karena anak bukan hanya mendapatkan pembelajaran dari sekolah dan keluarga tetapi bisa juga dari Lingkungan Sekitar Rumah.

Sehingga diperlukan lingkungan yang baik agar dapat menumbuhkan karakter anak yang baik pula, sebaliknya jika lingkungan Sekitar Rumah memiliki dampak yang kurang baik maka akan sangat berpengaruh terhadap karakter anak tersebut dalam belajar di Madrasah Ibtidaiyah.

Selain faktor pentingnya pendidikan agama di MI unggulan, lembaga pendidikan tersebut dipandang sebagai model yang lebih baik, dan mempunyai berbagai bentuk keunggulan (excellencies) terkait dengan berbagai komponen sistem pendidikannya misalnya kualitas guru, sistem akademik, sosiokultural madrasah, manajemen, sarana dan fasilitas, termasuk sumber-sumber belajar lainnya (Arraiyyah, 2016).

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa, Madrasah Ibtidaiyah adalah pondasi awal bagi seorang anak dalam belajar dan penanaman karakter seorang anak untuk masa depan yang akan datang.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah yang terjadi di Lingkungan Sekitar Rumah yang mempunyai pengaruh penting terhadap Madrasah Ibtidaiyah, yaitu dengan mengembangkan potensi dan bakat anak melalui program-program yang dapat mendorong anak-anak untuk aktif.

PEMBAHASAN

Terbentuknya karakter seorang anak banyak sekali faktor yang mempengaruhi turunnya karakter anak yang sangat mempengaruhi anak dalam proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah.

Meskipun tidak semua anak yang mengalami hal tersebut, karena setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini lingkungan menjadi sangat berpengaruh terhadap Madrasah Ibtidaiyah.

Keadaan Madrasah Ibtidaiyah

Pengalaman pada masa anak usia dini memiliki peran yang sangat penting dalam keseluruhan proses perkembangan aspek-aspek kepribadian pada masa-masa selanjutnya.

Program pendidikan anak usia dini sebaiknya memberikan stimulus untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan anak sebelum memasuki jenjang yang lebih tinggi (Kustiawan, 2016).

Seperti Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan yang bertitik keislaman, sehingga madrasah Ibtidaiyah menjadi sangat penting dalam membentuk karakter anak dan mempertahankan nilai-nilai keislaman dengan menitik beratkan pada pendidikan untuk mendidik anak yang menuntut ilmu di Madrasah Ibtidaiyah agar dapat menjadi anak yang mendalami pengetahuan keislaman walaupun telah banyak teknologi yang lebih canggih.

Dewasa ini, pendidikan karakter diperlukan terutama untuk membangun basis ketahanan mental dan moralitas yang terekspresikan kedalam perilaku individual dan kolektif bangsa.

Kondisi mentalitas manusia Indonesia mulai ditandai oleh moral hazarddi berbagai bidang kehidupan, yang kalau tidak diperbaiki, akan dapat membawa masyarakat Indonesia kedalam situasi keterpurukan moral lebih parah. Hal itu tergambar dari berbagai fenomena kehidupan sosial ekonomi, politik, dan hukum yang memprihatinkan yang akan membawa kemunduran pada masyarakat dan bangsa.

Dalam konteks ini, kontribusi pendidikan Islam sangat diperlukan untuk memperbaiki serta membangun karakter bangsa Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia (Arraiyyah, 2016).

Bahwa dalam mewujudkan perkembangan yang optimal tersebut, anak membutuhkan dukungan dari semua pihak seperti orang tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara.

Hal ini sesuai dengan hak anak, sebagaimana diatur dalam UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Salah satunya adalah bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka perkembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (Latif, 2013).

Sehingga dapat membentuk anak yang semangat dan tanggap dalam menjalani pembelajaran yang ditempuhnya karena itu adalah pilihan anak tersebut dalam memilih pendidikan seperti apa yang akan ia tempuh tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.

Madrasah Ibtidaiyah di Sekitar Rumah

Madrasah sampai kini masih tetap konsisten bahwa madrasah lahir dari masyarakat dan besar bersama masyarakat, nyaris tak pernah memiliki ketergantungan pada pemerintah (Rosyada, 2017).

Sehingga dalam mendidik anak harus melalui proses yang mendorong anak untuk terus berkembang menjadi dewasa. Orang tua dan Lingkungan memiliki peran penting dalam mendidik anak dalam kesehariannya, sementara guru sebagai pendidik yang dibatasi oleh waktu mengajar.

Sehingga Madrasah Ibtidaiyah sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar, karena lokasi madrasah yang dekat dengan rumah.

Dalam menjalankan tugas-tugas perkembangannya, anak sering menemui hambatan dan permasalahan, sehingga mereka banyak bergantung kepada orang lain, terutama orang tua dan guru. Oleh sebab itu, anak usia Madrasah Ibtidaiyah Sekolah dasar memerlukan perhatian khusus dari para guru.

Penyelenggara pengajaran, bimbingan dan pelatihan diharapkan dapat menunjang pencapaian tugas perkembangannya itu sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang bertujuan meningkatkan potensi peserta yang dididik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sihat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Luddin, 2010).

Guru sebagai tenaga pendidik profesional di lingkungan lembaga pendidikan formal pada saat ini peranannya tidak hanya mengajar tetapi harus mampu membelajarkan anak.

Guru harus mampu melaksanakan kegiatan instruksional atau pembelajaran yaitu kegiatan mengatur atau mengelola informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan belajar anak (Kustiawan, 2016).

Pembentukkan karakter anak dapat dipengaruhi oleh tiga Lingkungan, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan di Madrasah Ibtidaiyah dan lingkungan sekitar Rumah.

Pertama, Lingkungan keluarga menjadi faktor utama terbentuknya karakter seorang anak. Suasana didalam rumah yang nyaman dapat memicu anak memiliki karakter yang baik sebaliknya jika suasana di dalam rumah kurang nyaman maka akan sangat berpengaruh sekali terhadap pembentukan karakter anak.

Kedua, lingkungan di Madrasah Ibtidaiyah juga memiliki pengaruh terhadap pembentukan karakter seorang anak. Madrasah Ibtidaiyah yang mempunyai program-program yang dapat mendorong anak agar terbentuknya karakter yang baik sangat menunjang anak, sementara Madrasah Ibtidaiyah yang hanya melakukan proses belajar mengajar di ruang kelas yang terbatas sehingga kurang dalam pembentukkan karakter anak.

Ketiga, Lingkungan Sekitar Rumah dapat membangun anak untuk belajar hidup bersosialisasi sehingga akan membentuk karakter anak yang baik sementara bila lingkungan mengajak anak untuk melakukan sesuatu yang tidak ada manfaatnya maka akan berpengaruh terhadap karakter anak tersebut.

Pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaan manusia, oleh sebab itu keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada unsur manusianya yang menjadi penentu akan berhasil atau tidaknya sebuah pendidikan.

Sekolah adalah pihak kedua yang terkait dalam urusan pendidikan, dan tidak kurang penting dari rumah maupun masyarakat. Bahkan dengan perbedaan waktu, tempat serta faktor-faktor yang lain, peran sekolah dapat melampaui rumah dan masyarakat.

Sekolah melaksanakan tugas pendidikan, yakni merealisasikan tujuan yang ingin dicapai dan berperan serta dalam memikul tanggung jawab umum dalam mempersiapkan anak yang saleh dan membangun generasi yang lebih maju (Mukhtar Latif, 2013).

Pendidikan bukan hanya membuat anak pintar dalam memahami pembelajaran di ruang kelas, membuat anak mengetahui ilmu pendidikan, teknologi dan lain sebagainya, tetapi pendidikan juga merupakan bantuan kepada anak agar memiliki karakter yang baik sebagai upaya membuat anak mau dan belajar secara optimal ke arah yang positif.

PENUTUP

Lingkungan adalah tempat anak untuk tumbuh dan berkembang, lingkungan tidak dapat dihindari oleh anak karena lingkungan selalu mewarnai hari-hari anak, sehingga lingkungan dan anak tidak dapat dipisahkan.

Dalam proses perkembangan karakter anak, lingkungan dapat juga menjadi sumber dalam pembentukan karakter anak. Hal ini karena lingkungan dan anak satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi terbentuknya karakter anak.

Kebutuhan yang paling hakiki dari kehidupan manusia adalah kecenderungannya akan kebenaran dan kerinduan akan kebahagiannya.

Maka dengan adanya pendidikan, manusia bisa memenuhi kebutuhannya berupa diperolehnya kebenaran dan kebahagiaan yang sesuai dengan fitrah manusia.

Pendidikan merupakan stimulus untuk membangkitkan potensi dasar manusia. Tanpa adanya pendidikan manusia sama dengan makhluk yang lainnya, karena manusia tidak dapat menjalankan kiprahnya di bumi ini (Fathurrohman, 2017).

Karena manusia di ciptakan untuk menjadi khalifah di bumi ini, maka sangat diperlukan ilmu pengetahuan terutama kepada anak-anak harus memiliki ilmu pengetahuan yang banyak sebagai generasi penerus bangsa.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka seorang anak diharapkan memiliki karakter yang baik dan dapat memilih lingkungan yang baik dalam tumbuh dan pengembangannya, karena anak adalah penerus bangsa yang perlu di perhatikan. Sehingga tumbuhnya karakter dalam diri anak menjadi tugas penting bagi Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Maka Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah diharapkan memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang karakter anak dan cara menanggulangi karakter anak yang bermasalah dalam lingkungan sekitar rumah terhadap Madrasah Ibtidaiyah.

REFERENSI

Fathurrohman, M. (2017). Prinsip dan Tahapan Pendidikan Islam.Yogyakarta: Garudhawaca.

Kustiawan, U. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini.Malang: Gunung Samudera.

M. Hamdar Arraiyyah, J. M. (2016). Pendidikan Islam Memajukan Umat dan Memperkuat Kesadaran Bela Negara.Jakarta: Kencana.

M.Luddin, A. B. (2010). Dasar-dasar Konseling Tinjauan Teori dan Praktik.Medan: CV.Perdana Mulya Sarana.

Mukhtar Latif, Z. R. (2013). Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta: Kencana.

Rosyada, D. (2017). Madrasah dan Profesionalisme Guru Dalam Arus Dinamika Pendidikan Islam di Era Otonomi Daerah.Depok: PT. Kharisma Putra Utama.

Oleh : Tasya Wulandari – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Ummul Quro Al-Islami (IUQI) Bogor

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *