SURABAYA, Kebersamaan dan gotong royong kembali dilakukan antar elemen Jawa Timur dalam menunjukkan kepedulian melawan covid-19.
Kini giliran Gerakan Madrasah Peduli Covid-19 (GEMPI) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jatim yang menyerahkan bantuan perlengkapan penanganan Covid-19 seperti Alat Perlindungan Diri (APD), Hand Sanitizer, dan Masker pada Pemprov Jawa Timur.
Total GEMPI menyerahkan bantuan sebanyak 405 liter hand sanitizer yang dikemas dalam jerigen serta botol dalam berbagai ukuran, 10.000 masker kain produksi Madrasah Aliyah double track yang sesuai standar kesehatan, serta 250 APD.
Seluruh perlengkapan itu disumbangkan kepada Pemprov Jatim, guna didistribusikan dalam upaya penanganan Covid-19 di Jatim.
“Tentu kami berterimakasih. Ini adalah suatu bentuk kreativitas dan inovasi dari Madrasah Aliyah yang ada di Jawa Timur, kedua adalah bentuk kegotongroyongan dan kepedulian dari semua elemen,” kata Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat menerima langsung bantuan dari GEMPI Kanwil Kemenag Jatim di lobi Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Gubernur Khofifah mengatakan, bantuan dari GEMPI ini menunjukkan bahwa seluruh elemen di Jatim memiliki semangat gotong royong, serta komitmen yang kuat untuk bersama-sama melawan Covid-19.
Sebelumnya, bantuan demi bantuan terus mengalir kepada Pemprov Jatim, diantaranya dari pengusaha, kelompok umat beragama, tokoh masyarakat, dan juga lintas elemen.
“Bahkan, ada juga hotel yang menyiapkan tempatnya untuk jadi rumah singgah dengan harga yang sangat terjangkau. Sore ini, dari Madrasah Aliyah juga tidak mau ketinggalan untuk ikut memberikan kepeduliannya. Kepada Kanwil Kemenag Jatim , kami tentu berharap doanya lebih istiqomah lagi dan jika seluruh umat beragama juga berdoa, kita ketuk pintu langit agar badai Covid-19 ini cepat berlalu,” ujarnya.
Gubernur wanita pertama di Jatim ini menambakan, bantuan tersebut turut mendukung upaya pemerintah untuk menangani penyebaran Covid-19.
Salah satunya, bisa digunakan untuk melengkapi paket sembako yang rencananya akan dibagikan ke masyarakat kurang mampu, dimana di dalam paket sembako itu akan dimasukkan dompet yang berisi vitamin C, hand sanitizer, dan masker yang bisa dicuci.
“Terkait bantuan sembako, saat ini sedang disusun detail plan-nya, sebab ada yang dapat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dimana kemarin Jatim mendapat tambahan satu juta lebih BPNT dari Pemerintah Pusat, dan yang non data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) akan di sinkronkan agar sasarannya makin meluas,” katanya.
Pemberian bantuan sembako tersebut, imbuh Khofifah, agar pembagian tugasnya jelas, maka konsolidasi data mulai pemerintah pusat, pemprov, maupun kabupaten/kota harus solid.
“Hal ini penting guna menjaga bantalan sosial agar jangan sampai masyarakat yang rentan miskin kemudian menjadi miskin, lalu yang hampir miskin menjadi miskin, serta yang miskin menjadi sangat miskin. Nah bantalan sosial itu penting nya di situ,” tambah Khofifah.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Ahmad Zayadi mengatakan, tujuan dari bantuan ini adalah sebagai dharma bakti Madrasah Aliyah pada masyarakat Jatim. Kedepan, pihaknya ingin agar gerakan peduli, serta memberikan bantuan ini terus berkembang.
“Kami ingin menunjukkan bahwa madrasah tidak hanya bersih, dan sehat, tapi juga sangat peduli dengan peristiwa apapun yang sedang ada ditengah masyarakat. Ini bagian dari dharma bakti kami, mudah-mudahan di kesempatan berikutnya inisiatif ini akan terus kita budayakan,” katanya. (*)