Mahasiswa dan Warga Paseban Jember Unjuk Rasa Menolak Penambangan

  • Whatsapp

JEMBER, beritalima.com | Sejumlah mahasiswa yang bergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) bersama warga pesisir Paseban, Kencong, berunjuk rasa di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Jember.

Kedatangan pengunjuk rasa tersebut, tetap menolak rencana penambangan pasir besi di lokasi pesisir pantai Paseban Kencong, serta juga adanya tambak yang tidak memiliki izin.

Bacaan Lainnya

Unjuk rasa itu, merupakan lanjutan dari Unjuk Rasa di bulan September 2021 lalu. Pengunjuk rasa meminta, agar Pemkab Jember lebih serius menangani permasalahan ini.

Ada beberapa tuntutan dari pengunjuk rasa, diantaranya menolak segala aktifitas di kawasan tanah pesisir, mendesak Bupati Jember untuk berkomitmen, mendesak bupati Jember menolak pertambakan dan sebagainya.

Koordinator Aksi, Dyno Suryandoni mengatakan, sebelumnya saat Hari Tani Nasional telah melakukan unjuk rasa, tetapi tidak ditemui oleh Bupati Jember.

Pengunjuk rasa meminta, agar Bupati Jember menandatangi pernyataan yang telah dibuatnya, tentang penolakan pertambangan. Tetapi, kemarinnya hanya ditemui oleh asisten.

“Rencana pertambangan sudah ada sejak tahun 2008, namun tidak ada upaya serius dari pemerintah menyelesaikan konflik ini,” ucap Dyno kepada wartawan, Selasa (12/10/2021).

Maka dari itu, perwakilan sempat menemui Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman, di Aula Pemkab Jember.

Namun, lagi-lagi Wakil Bupati mengatakan, akan mempelajari terlebih dahulu. “Karena yang saya perjuangkan banyak, otomatis saya harus berlaku adil,” ujarnya.

Terkait, permasalahan pertambangan di Pantai Paseban, Wakil Bupati Jember tetap akan menolak dan akan mendukung masyarakat.

“Saya tetap menolak dan kami akan mengambil langkah. Kami sepemikiran sama, dan kami juga tidak ingin ada tambang,” ungkapnya.

“Cuma mereka (pendemo) ingin segera, tapi kita kan masih proses. Kami tidak mau, kalau mahasiswa memaksakan kehendak, karena menurut mereka baik, belum tentu bagi orang lain,” tambahnya.

Karena tidak puas dengan jawaban Wakil Bupati Jember, Mahasiswa dan Masyarakat Paseban melanjutkan demontrasi di depan Kantor Pemkab Jember hingga selesai. (Sug)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait