Mahasiswa FKG UNAIR Usung Penelitian Potensi Ekstrak Daun Ungu sebagai Denture Cleanser Herbal

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com|
Berhasil meraih pendanaan dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI) bukan hal yang mudah. Namun, kelima mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UNAIR berhasil menjadi salah satu tim yang lolos dalam pendanaan PKM.

Kelima mahasiswa tersebut ialah Devin Elysia Dhywinanda, Sinta Nuriyah Dien, Hadfi Dhaky Chairuly, Gilang Ratri Sakti dan Renata Jasmine Ramadanthy Felisha Tandra. Mereka berhasil lolos pendanaan pada skema PKM-RE dengan mengusung gagasan berupa Potensi Ekstrak Daun Ungu sebagai Denture Cleanser Berbasis Biomaterial Herbal pada Gigi Tiruan Resin Akrilik.

Kepada awak media, ketua tim Devin menuturkan bahwa gagasan yang mereka usung didasarkan pada tingginya kasus kehilangan gigi di Indonesia. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan menggunakan gigi tiruan resin akrilik. Namun, penggunaan gigi tiruan dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan gigi dan mulut.

“Penggunaan gigi tiruan dapat menyebabkan akumulasi plak dan peningkatan mikroorganisme di rongga mulut, yang memicu peradangan dan denture stomatitis,” tuturnya.

Kondisi tersebut dapat diatasi dengan membersihkan gigi tiruan menggunakan denture cleanser.

“Tetapi denture cleanser dengan bahan kimia memiliki efek samping tersendiri sehingga digagaslah penelitian tentang ekstrak daun ungu sebagai denture cleanser berbasis biomaterial pada gigi tiruan resin akrilik,” ujar Devin.

Tim PKM-RE yang berada di bawah bimbingan Ratri Maya Sitalaksmi drg MKes PhD SpPros(K) tersebut memanfaatkan daun ungu sebagai bahan utama pembuatan denture cleanser.

“Daun ungu sendiri dipilih karena tanaman ini tumbuh subur di wilayah tropis, memiliki potensi anti jamur melalui kandungan flavonoid dan saponin, serta sifat fungistatik yang tinggi berdasarkan penelitian yaitu 99,68%,” terang Devin.

Selama proses penelitian, Devin dan tim membutuhkan waktu tiga hingga empat bulan untuk mengetahui potensi ekstrak daun ungu ditinjau dari serangkaian parameter uji.

“Dalam penelitian kami dilakukan pula uji untuk melihat pengaruh ekstrak daun ungu terhadap kekasaran dan stabilitas warna dari sampel resin akrilik,” sambungnya.

Kedepannya Devin berharap gagasan yang telah mereka usung dapat memiliki hak paten sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat luas.

“Rencana jangka panjang mencakup pengajuan gagasan kami untuk paten HaKI dan pengembangan lebih lanjut ekstrak daun ungu sebagai denture cleanser agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait