JAILOLO,beritalima.com– Sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanian dan Kewirausahaan (STPK) Banua Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) yang tergabung dalam Komando Barisan Banau terpaksa turun ke jalan guna menyuarakan persoalan Janji manis Pemerintah Daerah (Pemda) Halbar terkait Pembangunan Tower mini.
Menurut masa aksi yang dikoordinir oleh Kristian, Pemerintah Halbar kurang berperan dalam mengedepankan Dunia Pendidikan hal itu dibuktikan dengan kurangnya pelayanan atau sarana pendukung dalam konteks pendidikan khususnya fasilitas jaringan internet di Kampus.
Karena kita tahu pada masa pendemi Covid-19 semua proses pembelajaran menggunakan jaringan internet atau sistem online, dan Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan telah menganggarkan biaya pendidikan untuk membeli kuota internet.
Jadi Bagaimana nanti kuota internet tersebut bisa dapat digunakan, sementara sarana pendukung tidak ada, untuk itu diharapkan adanya perhatian dari pemerintah daerah dengan secepatnya mengadakan akses jaringan internet 4G yakni membangun tower di seputaran Kampus yang berada di Desa Goal Kecamatan Sahu Timur dan Desa sekitarnya.
“Kami merasa dianak-tirikan, olehnya itu kami ini menanyakan pembuatan tower oleh Bupati Danny Missy yang dijanjikan itu sudah sampai dimana, apakah ini cuma sebatas janji atau permainan politik yang kembali lagi mengaitkan masyarakat,” ujar Cristian saat hering bersama perwakilan Pemda.
Dia juga mengakui, dalam aksi hari bukan hanya dari mahasiswa tetapi ada perwakilan dari masyarakat desa disekitar kampus yang sudah merasa resah kepemimpinan Bupati yang sekarang.
Salah satu masa aksi juga mengatakan sesuai dengan dituntut oleh Zaman terkait belajar -mengajar yakni secara daring (Online) dan Bupati telah berjanji akan membuat tower di Desa Goal. jadi bagaimana kita bisa memenuhi tuntutan Zaman sementara tidak ada jaringan internet, dan ini harus menjadi perhatian khusus dari Pemda Halbar.
Janji Bupati Danny Missy ini juga dipertegas oleh Pemdes Golago Kusuma yang mengatakan janji tersebut disampaikan Bupati pada Bulan Juni 2019 lalu saat open house lebaran idul Fitri.
Sementara salah satu Dosen STPK Fony Samad, juga menyatakan sekarang ini semuanya membutuhkan akses secara daring, yang mana akses internet menjadi masalah, dan solusinya apa sehingga tercapainya tujuan terutama untuk mahasiswa dengan menjalani pembelajaran daring.
” Dan kami perlukan disini yaitu jaringan internet kalau untuk telepon saja itu pun susah hanya dilokasi tertentu saja kalau sudah bergeser tidak ada jaringan lagi,” terangnya.
Sementara itu Kadis Kominfo, Kehumasan Statistik dan Persandian Halbar Chuzaemah DJauhar menyatakan program yang diusulkan itu untuk daerah-daerah yang blank spot yang tidak ada jaringan sama sekali.
“Ketika kami dan Badan Aksebilitas Dan Informasi (Bakti) turun survey dan melihat ada jaringan satu saja memang tidak bisa, untuk daerah Goal dari pihak teknisi mereka tidak mau untuk pembuatan tower disana karena daerah Goal itu ada jaringan tiga sampai empat batang, jadi menurut mereka tidak bisa kalau masih ada jaringan karena menurut mereka harus daerah yang blank spot atau tidak ada jaringan sama sekali,” katanya.(Ay)