JAKARTA, Beritalima.com– Meningkatnya permintaan China terhadap batu bara Indonesia adalah bukti peluang Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19 sangat terbuka lebar.
“Naiknya permintaan pasar dan semakin ketatnya perseteruan dagang China dengan negara-negara Barat menjadikan peluang ekspor produk dan komoditas Indonesia menjadi kian terbuka,” kata Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) bidang Hubungan Luar Negeri partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Henwira Halim, Kamis (8/4).
Menurut dia, hal itu seiring dengan mulai pulihnya permintaan pasar global terhadap komoditas-komoditas unggulan Indonesia. “Semakin terbuka lebar permintaan pasar global, potensi masuknya investasi luar negeri juga semakin besar,” ujar Henwira.
Sementara itu, Sekjen DPN partai Gelora, Mahfuz Sidik menegaskan, peluang, potensi, dan kesempatan yang ada tak akan dapat dimanfaatkan dengan baik, jika sektor usaha dan industri dalam negeri, terutama sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), tidak diberikan ruang dan dukungan memadai untuk mempersiapkan diri berkompetisi secara global. “Masih banyak komoditas dan produk Indonesia yang bisa menjadi unggulan untuk memenuhi permintaan pasar dunia,” kata dia.
Karena itu, Gelora meminta Pemerintah memberikan dukungan terhadap sektor UMKM untuk terus meningkatkan kapasitas agar bisa berkompetisi secara global. “Kami meminta Pemerintah terus memberikan dukungannya terhadap sektor UMKM mengembangkan kapasitas dan likuiditas mereka agar dapat menyambut peluang emas itu di tengah tantangan pandemi Covid-19 ini,” pungkas Mahfuz.
Seperti diketahui, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi, Selasa (6/4), mengatakan, memanasnya perang dagang Australia-China berpengaruh terhadap sejumlah harga komoditas global termasuk batu bara.
Menurut dia, tensi dagang itu berimbas positif karena naiknya permintaan batu bara Indonesia ke China. Soal ekspor, Indonesia sedang berupaya menggenjot pengiriman batu bara ke China 200 juta ton tahun ini.
Harga Batu Bara Acuan (HBA) April 2021 naik 2,61 persen dari Maret lalu, menjadi US$ 86,68 per ton. Harga ini naik US$ 2,21 per ton dari posisi Maret 2021 yakni 84,47 dolar AS per ton. (akhir)