JAKARTA, Beritalima.com– Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Mahfuz Sidik mengatakan, pihaknya saat ini fokus untuk menyelesaikan kekuatan teritori partai hingga tingkatan desa atau kelurahan agar bisa lolos di Pemilu 2024.
Kekuatan teritori itu ditargetkan terbentuk semua April 2021. “Pemilu 2019 tak ada partai politik baru yang lolos, karena tidak punya kekuatan teritori yang kuat meski punya dukungan dana dan media yang memadai. Belajar dari itulah, sejak tahun lalu kami fokus menyelesaikan teritori, ” ungkap Mahfuz dalam keterangan pers yang diterima awak media, Jumat (5/2).
Itu disampaikan Mahfuz saat menjadi narasumber dalam ‘Moya Discussion Group: Parpol Baru&Dinamika Politik Nasional’, Kamis (4/2). Selain Mahfuz, diskusi menghadirkan Prof Imron Cotan (pemerhati politik internasional), Komaruddin Hidayat (Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia), Azumardi Azra (Cendiakawan Muslim) dan Hery Sucipto (peneliti LHKI PP Muhammadiyah).
Menurut Mahfuz, kekuatan teritori mutlak dimiliki suatu partai, karena partai politik (parpol) itu bisa dilihat apakah memiliki kekuatan politik nasional yang riil atau tidak.
Karena tidak memiliki kekuatan teritori itu, bukan hanya parpol baru, tapi juga parpol lama tidak lolos. Padahal dalam empat pemilu sebelumnya, selalu ada parpol baru yang lolos dan kemudian menjadi kekuatan politik nasional. “Sekarang kita tidak bisa lagi menggunakan politik identitas. Dan Parliamentary Threshold (PT) 4 persen terbukti selektif menyeleksi partai baru, apakah dia punya kekuatan politik nasional, ” kata Mahfuz.
Kekuatan teritori tersebut harus disupport dengan penguatan infrastruktur teritorial partai terpenuhi secara nasional. Diakui, Gelora sudah terbentuk di 34 provinsi. “Kami sudah ada di 511 Kabupaten/Kota tinggal tiga lagi yang belum, ada juga di sekitar 5.700-an kecamatan atau 72 persen ada kepengurusan Gelora,” jelas dia.
Dikatakan, pihaknya juga menset-up kepengurusan di tingkat desa atau kelurahan. Ada sekitar 2.500 yang sudah terbentuk dari 80 ribuan. “Masih banyak. Tapi akan kami rampungkan hingga jelang 2024,” tambah Mahfuz.
Politisi senior menegaskan, Gelora memiliki strategi tersendiri agar dilirik dalam pemilu mendatang. Menurut dia, partai politik harus berhenti menjadi partai yang mengobral janji demi menggalang suara. Parpol harus betul-betul menjalankan semua fungsi sebagai partai politik, terutama pendidikan politik dan advokasi atau agregasi kepentingan politik masyarakat.
“Kalau ini dilakukan, Insyaallah, masyarakat akan punya preferensi baru tentang partai politik. Mereka lebih menerima dan menyukai partai politik. Jadi, tidak sekadar transaksi jual beli suara seperti perilaku politik selama ini,” demikian Mahfuz Sidik. (akhir)