Maju 2024, Cari ‘Perahu’ Lain, Pengamat: Di PDIP, Ganjar Bakal Terus Disudutkan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Kisruh di jajaran elite Partai Banteng Moncong Putih, khususnya Ketua bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP, Bambang Wuryanto dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo semakin memanas. Bambang yang juga anggota DPR RI dari Dapil IV Provinsi Jawa Tengah itu tampak semakin menyudutkan Ganjar Pranowo.

Bambang berani melakukan itu, ungkap pengamat politik Universitas Esa Unggul, Jakarta, Muhammad Jamiluddin Ritonga saat bincang-bincang dengan Beritalima.com di Jakarta, Selasa (25/5), tampaknya bukan atas inisiatif pribadi.

“Ada indikasi, serangan tajam Bambang yang juga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah tersebut atas restu Ketua DPP PDIP, Puan Maharani. Hal itu terlihat dengan adanya sindiran Puan terhadap Ganjar saat acara temu kader di Semarang. Kala itu, Puan mengatakan, pemimpin harus turun ke lapangan, bukan cuap-cuap di medsos,” kata pengamat yang akrab disapa Jamil ini.

Puan juga berani melakukan sindiran tajam tersebut tampaknya sudah ada restu dari ibunya yang juga Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. “Ya, saya yakin, tanpa restu Mega, Puan tidak bakal senekad itu,” kata Jamil.

“Kenapa begitu?”, kata pengajar Isu&Krisis Manajemen, Metode Penelitian Komunikasi dan Riset Kehumasan tersebut. Soalnya, peran sentral di PDIP berada dalam genggaman Mega yang nota bene adalah orang tua kandung Puan. “Selama ini, semua hal di PDIP bergantung kepada Mega. Hitam kata Mega, akan hitamlah hingga kebawah.”

Jadi, lanjut Jamil, dengan masih sentralistisnya di PDIP, sulit dibayangkan ada kader yang berani menghujat kader lainnya tanpa ada restu dari pemimpin tertinggi ditubuh Partai ini.

Karena itu, lanjut Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fikom IISIP) Jakarta 1996-1999, Bambang dan kemungkinan kader lainnya diperkirakan akan terus melakukan serangan kepada Ganjar.
“Serangan itu diduga akan berhenti, kalau Ganjar menghentikan niatnya untuk nyapres 2024. Kalau Ganjar mundur, niat mengantar Puan nyapres akan terbuka luas,” kata laki-laki bapak dua putra ini.

Rencana tersebut, lanjut Jamil, tampaknya sudah disiapkan sejak lama. Karena itu, tidak boleh ada kader lain yang menjadi penghalang. Siapa pun penghalangnya, termasuk Ganjar yang punya elektabilitas mencer tentu akan dilucuti.

Karena itu, lanjut Jamil, kalau Ganjar tetap ingin maju 2024, sebaiknya mulai melirik ‘perahu’ lain. Banyak perahu lain yang mau mengusung Ganjar kalau elektabilitas luar biasa tinggi seperti yang pernah ditunjukkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2004.

Namun, kalau elektabilitas masih seperti saat ini, tentu partai politik lain masih berpikir untuk mengusung Ganjar. Sebab, dengan elektabilitas dibawah 20 persen, peluang menang pada pilpres masih kecil.

“Jadi, kalau Ganjar tidak yakin elektabilitas mencapai mampu mencapai diatas 30 persen, sebaiknya Ganjar tetap bertahan di PDIP. Resikonya yang dihadapi, tentu saja Ganjar harus mengubur keinginan maju 2024,” demikian Muhamad Jamiluddin Ritonga. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait