Ternate, BeritaLima,com. – Menjelang bulan ramadan masyarakat di pulau Makeang, Halmahera Selatan, akan menghidupkan kembali sebuah tradisi yang sudah lama tidak dilakukan, yaitu tradisi bersih kampung. Pada masyarakat Makeang, tradisi bersih kampung ini lebih dikenal dengan istilah (Aladaiko malo/ filisape palao – Makeang barat/makeang timur).
Biasanya, seminggu menjelang ramadan tradisi ini dilakukan. Dimaksudkan, agar dalam melaksanakan ibadah puasa hati kita selalu bersih dan diliputi perasaan gembira, tukas Ali Kadir Kopasus (koordinator kegiatan).
” Ali menambahkan, bahwa tradisi ini adalah bentuk representasi dari cara pandang orang Makeang menghargai alam serta mensyukuri atas limpahan nikmat. Dan sering disebut yaitu nikmat keselamatan, mengingat masyarakat Makeang pulau pernah mendapat teguran dari Tuhan atas bencana alam (erupsi gunung Kie Besi). di samping itu, tradisi ini juga dapat menyemai nilai kohesi sosial antar masyarakat di Makeang Pulau ”
Sejatinya, tradisi ini pernah saya (baca, Ali Kadir Kopasus) hidupkan kembali di 9 desa di Ngofakiaha, namun tidak diteruskan lagi oleh masyarakat di sana. Padahal, paska apa yang pernah saya lakukan itu, berdampak positif pada penduduk Makeang Pulau. Di mana ikan-ikan yang tadinya sedikit, bertambah menjadi banyak di perairan Makeang Pulau. Menyadari bahwa kegiatan ini bermanfaat untuk masyrakat Makeang Pulau, maka saya mengajak seluruh komponen masyarakat Makeang untuk secara bersama-sama pada tanggal 26-28 April 2019 membersihkan kampung/desa kita masing-masing. Bersih-bersih kampung ini meliputi: tempat ibadah, perkarangan kampung, kalimati, pesisir pantai dan pekuburan.
Satu hal lagi, bahwa Kegiatan ini diharapkan menjadi media perekati antar warga, jika dalam proses penyelenggaraan pemilu terdapat perbedaan pilihan dan dukungan, diharapkan kegiatan ini dapat merajut kembali silaturrahmi antar warga memasuki bulan suci Ramadan.(ata)
