SAMPANG, BeritaLima.com – Didampingi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Laskar Pemberdayaan dan Peduli Rakyat (Lasbandra), sejumlah warga masyarakat dari Desa Baruh, Kecamatan Sampang, lakukan audiensi bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sampang.
Hal itu mereka lakukan menyusul adanya dugaan fiktifnya realisasi penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) yang ada di Desanya, tercatat lebih dari 50% Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tidak menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Tahun 2021 hingga saat ini, kamis (24/03/2020).
Dari total 267 KPM yang tercatat di tahun 2021 lalu, sebanyak 161 KPM tidak menerima sesuai data yang berhasil dihimpun oleh LSM Lasbandra, namun berdasarkan laporan yang diterima oleh D-PMD Kabupaten Sampang, Penyaluran bantuan tersebut sudah 100% tersalurkan.
Seperti yang dijelaskan oleh Kepala Bidang Bina Pemerintahan Desa Irham Nurdayanto bersama Kadis PMD R Cholilurahman saat audensi tersebut, bahwa sesuai data yang masuk penyaluran sudah 100% namun untuk LPJ dan berkas lainnya belum diterima.
“Berkaitan dengan realisasi, ini sudah ada aplikasinya yakni Online Monitoring Pembendaharaan Negara, yang diinput oleh pihak Desa, Berdasarkan hasil pantauan kami melalui aplikasi online realisasinya sudah 100%,” jelasnya.
Sementara di lokasi yang sama Ach Rifai selalu Sekjen Lasbandra mengungkapkan, dirinya sudah mengumpulkan data para KPM yang belum menerima, berupa surat pernyataan yang ditandatangani langsung oleh penerima.
“Saya bersama perwakilan warga Desa Baruh, menggelar audensi dengan D-PMD perihal kurang lebih 60% warga tidak menerima BLT-DD tahun 2021,” ungkapnya.
Rifa’i menyayangkan hasil dari audensi tersebut karena tanpa kehadiran mantan Kades Baruh selaku penanggungjawab pencairan bantuan, dan meminta untuk menjadwalkan ulang serta mendatangkan langsung mantan Kades Baruh,”(FA)