SURABAYA, beritalima.com | Mantap, Taruna dan Taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat IV Korps Pelaut Angkatan Ke-65 melaksanakan Praktek Pemanduan Buta (Blind Pilotage) Keluar-Masuk Alur Pelabuhan Barat Surabaya (APBS) di Brigde Simulator Gedung Andromeda, Kesatrian Bumimoro, AAL, Surabaya, Sabtu (22/2/2020).
Menurut Kepala Departemen Pelaut Akademi Angkatan Laut (Kadeppel AAL) Letkol Laut (P) Awang Bawono, S.E., M.M., M.A.P. mengatakan bahwa Latihan di Brigde Simulator ini merupakan bagian dari Lattek Navigasi 4 yang harus dijalani Taruna/i Tingkat 4 Angkatan ke-65.
“Empat hari mereka praktek di Brigde Simulator, salah satunya materi latihannya adalah Blind Pilotage, sebelum praktek sebenarnya nanti di Kapal Angkatan Laut (KAL ) Kadet Vlll-6 yang berlayar di APBS,” terang Awang -sapaan akrab Kadeplek AAL ini.
Lattek Navigasi 4 yang diikuti 39 Taruna dan Taruni AAL Korps Pelaut ini, akan berlangsung selama sepuluh hari di bawah komando Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Mayor Laut (P) Reynold Steven Langitan.
“Lattek ini meliputi tiga hari pendalaman teori di gedung Andromeda Deppel AAL, empat hari praktek di Brigde Simulator dan tiga hari praktek di laut menggunakan KAL Kadet Vlll-6,” kata Awang.
Ia menegaskan bahwa, tujuan dari kegiatan Lattek navigasi 4 ini adalah agar Taruna/i Korps Pelaut memiliki keterampilan tentang penggunaan peralatan navigasi, membuat perencanaan pemanduan dan melaksanakan pemanduan buta (blind pilotage) saat kapal berlayar di alur sempit maupun saat kondisi jarak pandang yang terbatas dengan benar dan aman.
Dalam Lattek ini lanjutnya, mereka juga mempraktekkan organisasi pemanduan buta di anjungan, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kedinasan sebagai perwira jaga di kapal perang nantinya.
Kadeppel juga menegaskan kepada seluruh peserta dan staf latihan agar selalu memperhatikan faktor keamanan sesuai dengan standart operating procedure untuk menghindari kerugian personel dan materiil.
“Meneruskan penekanan dari Gubernur AAL Laksda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M. agar dengan alokasi waktu sepuluh hari latihan dan praktek ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, gunakan waktu secara efektif dan efisien demi tercapainya peningkatan kualitas dan keterampilan dasar Taruna tingkat IV,” pungkasnya.