JAKARTA, beritralima.com – Buka puasa yang dilaksanakan Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Plt Ketum PGRI Unifah Rosyidi menunjuk Widadi Ketua PGRI Jawa Tengah, untuk menyampaikan tausyiah menjelang buka puasa, Rabu (22/6/2016) di Aula PGRI.
Widadi pada paparannya menyampaikan bahwa kehidupan adalah pilihan peran, seperti penonton, pemakai (konsumen), pengikut, pembeban, peminta, penumpang, perusak, penentu/pemain, penghasil/produsen, pemimpin, penolong, pemberi, driver, pembangun
Widadi pun menyampaikan masalah umur sejarah, yang terdiri dari lima hal penting, diantaranya adalah pertama hidup, hidup terdiri dari tiga bagian yaitu birth, choice, dan dead. Kedua mengenai umur sejarah ditentukan pilihan-pilihan hidup. Ketiga, pilihan yang paling menentukan umur sejarah adalah pilhan peran sesuai mandat Allah untuk menjalani kehidupan. Keempat, Mendat kehidupan, yakni sebagai hamba Allah (abdullah), sebagai khalifah di muka bumi (khalifallah). Terakhir yang kelima, Peran. Peran terdiri darei kiprah, kontribusi, ide/visi/aksi inisiasi.
Ditempat yang sama usai bukber tiba, Sekjen PGRI, M. Qudrat Nugroho, P.hd memberkan tanggapan mengenai Setan dikerangkeng selama bulan puasa, namun nyatanya banyak yang tergoda dan tidak kuat menjalankan ibadah puasa mulai dari gangguan ringan sampai yang berat.
Qudrat pun menerangkan bahwa yang dimaksud setan yang dikerangkeng adsalah para Jin, namun soal setan, itu katanya adalah sifat setan baik yang ada pada jin maupun pada manusia. Sifat setan tidak bisa dihindari meski setan-setan telah dikerangkeng selama ramadhan. Maka dari itu sifat setan harus dihindari jangan seperti setan suka mengganggu dan membuat orang tidak betah berpuasa.
“Jadi setan yang dikerangkeng itu adalah jin dan yang mengganggu manusia itu adalah orang yang memiliki sifat setan mengganggu orang yang sedang berpuasa,” menurutnya. dedy mulyadi