Markas Kostrad Peringati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H/2018 M

  • Whatsapp

Segenap prajurit dan PNS Makostrad yang beragama Islam peringati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H/2018 M dengan menghadirkan DR. KH. Syamsul Maarif, MA., sebagai penceramah bertempat di Masjid Asyuhada Makostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (19/9).

Tema peringatan Tahun Baru Islam kali ini adalah, “Dengan Hikmah Tahun Baru Islam 1440 H/2018 M Kita Tingkatkan Keimanan dan Ketakwaan Kepada Allah SWT Guna Membentuk Prajurit TNI AD Yang Militan, Loyal dan Profesional.”

Dalam sambutannya Aspers Kaskostrad Kolonel Inf Parwito menyampaikan, harapan kepada seluruh warga Kostrad agar peringatan tahun baru Hijriyah yang kita laksanakan bukan sekedar kegiatan seremonial belaka, tetapi lebih dari itu yakni sebagai wujud dari ungkapan rasa syukur, keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT sebagai prajurit dan PNS beserta keluarga di lingkungan Makostrad.

“Peringatan Tahun Baru Islam merupakan suatu momentum yang sangat tepat untuk melakukan introspeksi diri terhadap amal perbuatan yang dilakukan selama setahun yang lalu, introspeksi atau mawas diri merupakan bagian yang sangat penting dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagai landasan moral dalam pelaksanaan tugas dan pengabdian kepada bangsa dan negara.” ujar Aspers Kaskostrad

Sementara itu DR. KH. Syamsul Maarif, MA., selaku penceramah menceritakan sejarah Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah menyebarkan agama Islam penuh perjuangan dan tantangan. Pada saat itu banyak penyembah berhala atau penyembah patung dan mendapat pertentangan dari kaum Quraisy di Mekkah sampai akhirnya Hijrah ke Madinah.

Lebih lanjut disampaikan oleh DR. KH. Syamsul Maarif, MA., Hijrah Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat dari Makkah menuju Madinah, merupakan titik balik perjuangan yang penuh muatan ketauhidan, nilai-nilai hak asasi manusia dan kebebasan beragama serta melindungi kaum dari kejahatan, demi mewujudkan peradaban Islam yang membawa rahmat bagi alam semesta.

“Hendaknya Peringatan Tahun Baru Hijriyah dimaknai sebagai momentum untuk berubah dan melakukan perbaikan menuju ke arah kualitas keimanan yang lebih baik di hari esok.” ujarnya.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *