BENGKULU, beritalima.com – Kecurigaan dengan adanya indikasi kongkalikong antara penggiat media dan oknum humas nakal yang membidangi publikasi berbayar dibeberapa humas yang ada di Bengkulu terus menguat. Informasi yang didapat hari ini, Selasa (21/8/2018) dari beberapa narasumber rekan media yang meminta agar identitasnya dirahasiakan, mengatakan bahwa dirinya sangat mengetahui persis adanya permainan antara oknum humas dan oknum penggiat media nakal/bisnis tersebut.
“Dihumas itu (..red), memberikan jatah kelompok ini Rp.400 juta anggaran publikasinya, saya punya potonya,” ujarnya.
Diketahui jatah anggaran publikasi yang cukup fantastis tersebut hanya sebatas pada APBD Perubahan saja.
“Itu anggaran pertama, dianggaran perubahan ini (Tahun 2018) nanti beda lagi anggarannya,” ungkapnya.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Perwakilan Media Nasional Beritalima Bengkulu, Muhammad Martanus, sangat menyesalkan hal tersebut. Selain dinilai dapat menimbulkan polemik terhadap awak media yang dizolimi, juga dapat merenggangkan sinergitas antara penggiat media dan kepemerintahan yang ada.
“Soal kecurangan ini mungkin banyak rekan media yang tau, tapi cuma diam, ntah apa yang membuat mereka bungkam. Tapi bedah dengan kita, ketika saya tau, maka saya tidak akan diam. Yang jelas ini akan terus kita tindaklanjuti,” ungkap Martanus.
Terkait kebenarannya, dalam waktu dekat, Martanus, akan melakukan upaya konfirmasi terlebih dahulu kebeberapa pihak tersebut. Untuk kemudian ditindaklanjuti.
“Kita validasi data dulu, ikuti prosedur jurnalistik. Konfirmasi kepihak terkait, baru ke pihak-pihak yang berkompeten dalam menangani pemeriksaan pengelolaan anggaran publikasi tersebut. Seperti inspektorat dan BPK untuk dapat segera melakukan audit atau pemeriksaan,” tutupnya. (Red)