oleh : Ramadya Kanza, Mahasiswi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Lansia atau berusia 60 tahun ke atas memiliki sistem imun yang lemah, sehingga rentan terhadap penularan Covid-19. Selain itu mereka adalah golongan usia yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid antara lain hipertensi, stroke, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit ginjal kronis. Apabila sudah terpapar, mereka susah disembuhkan dan relatif sulit diselamatkan nyawanya. Di Indonesia sendiri ada sekitar 10,7% kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berasal dari lansia. Dan sebesar 48,3% dari kasus pasien meninggal Covid-19 adalah kelompok lansia. Berdasarkan data tersebut, tingkat kematian lansia di atas 70 tahun akibat pandemi ini lebih tinggi 2 kali lipat dibandingkan usia yang lebih muda. Hal ini menjadikan pemerintah memprioritaskan cakupan vaksinasi kepada lansia akan tetapi tingkat penerima vaksin untuk lansia masih dikategorikan rendah.
Sebagai salah satu cara menghadang penularan virus corona, vaksinasi untuk lansia berjalan lambat. Dari target 21,6 juta orang sampai Juni 2021, pemerintah baru memvaksin 9,8% lansia untuk dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua hanya 3,4% setelah hampir dua bulan program vaksinasi berjalan
Faktor penyebabnya adalah masih adanya rasa takut untuk melakukan vaksinasi. hal ini disebabkan karena masih adanya penyebaran berita palsu atau hoax yang beredar pada masyarakat seringkali informasi tersebut disebarkan oleh orang yang tidak memiliki kapasitas pengetahuan yang baik tentang vaksin Covid-19. Sebagai upaya pencegahan maka diperlukannya sosialisasi masif dan edukasi seputar vaksin Covid-19.
Kedua, para lansia tidak tahu bagaimana cara mendapatkan vaksinasi seperti Informasi mengenai alur pendaftaran dan syarat yang harus dipenuhi sebelum vaksin Covid-19 dan dimana lokasi pelaksanaan. Hal itu dikarenakan keterbatasan informasi mengenai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 menyebabkan rendahnya partisipasi lansia. Sebagai upaya pencegahan dinas kesehatan setempat bisa melakukan upaya door to door atau mendatangi langsung alamat target lansia yang akan divaksinasi. Hal ini dimaksudkan untuk menjelaskan pentingnya vaksinasi Covid-19. Jika dirasa sudah paham, bisa melakukan mobilisasi dengan menyiapkan alat transportasi agar lansia dapat mudah menjangkau titik-titik pelaksanaan vaksinasi yang sudah ditentukan.
Ketiga, lansia kesulitan atau terbatas menuju akses lokasi vaksinasi. Hal ini karena kondisi fisik mereka sudah menurun dan tidak semuanya memiliki pendamping untuk mengantar ke lokasi vaksinasi. Sebagai upaya pencegahan petugas kesehatan bisa memberikan layanan vaksinasi di rumah lansia yang telah didata.
Penyebab-penyebab tersebut bisa menghambat upaya percepatan vaksinasi yang menjadi kunci pengendalian pandemi. Keberhasilan vaksinasi Covid-19 bagi lansia tidak terlepas dari peran berbagai sektor. Mulai dari Keluarga yang mendampingi lansia agar dalam kondisi fit dan mau untuk divaksin, Tim Satgas Covid yang mensosialisasi dan mendata dan Tim pelayanan kesehatan yang menjamin ketersediaan vaksin
Reference
https://covid19.go.id/berita/data-vaksinasi-covid-19