PONTIANAK, Beritalima.com – Puluhan massa yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli Lingkungan Kota Pontianak menggelar aksi simpatik, mendesak Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat segera mengambil langkah konkret mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), di Bundaran Digulis Universitas Tanjungpura Pontianak, Jum’at (21/09/2018).
Selain berorasi, massa yang membawa sejumlah spanduk dan berikat kepala kain merah-putih ini juga membagikan sebanyak 100 bibit gaharu kepada pengguna jalan.
“Mari kita hentikan, aksi-aksi membakar lahan yang berpotensi menimbulkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalbar,” kata Samsul Hadi, koordinator aksi.
Dalam orasinya, Samsul mendesak pemerintah daerah dan lembaga terkait, segera membuat regulasi dan langkah-langkah konkret untuk mencegah Karhutla. Dia menilai, program-program sosialisasi yang dilakukan sejak beberapa tahun terakhir tidak optimal, karena Karhutla masih terjadi.
“Jangan terlalu banyak sosialisasi, harus lebih pada langkah konkret nyata untuk mencegah terjadinya Karhutla yang berdampak kabut asap,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, massa bergerak dari Halaman Masjid Al Muhtadin di Komplek Universitas Tanjungpura. Massa kemudian berjalan kaki menuju titik aksi dengan meneriakkan yel-yel sambil membentangkan spanduk dan poster yang intinya meminta kepada oknum ataupun pihak yang melakukan pembakaran hutan dan lahan agar dihentikan.
Koordinator lapangan, Gusti mengatakan, aksi pembakaran hutan dan lahan berdampak sangat luas mulai dari kesehatan lingkungan, merusak ekosistem dan habitat satwa serta memengaruhi hubungan bilateral dengan beberapa negara tetangga.
“Diharapkan masyarakat Kalimantan Barat pada umumnya bisa menciptakan lingkungan yang hijau,” ungkap Gusti.
Sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Barat (Kalbar) tahun ini sempat meluas. Total ada empat kota dan kabupaten yang terdampak kejadian tersebut.
Data dihimpun menyebutkan di Kabupaten Ketapang 168 hektare lahan terbakar, Kota Pontianak 94 hektare, Kota Singkawang 2.732 hektare, Sintang 56 hektare terbakar. Karhutla juga berdampak pada kualitas udara di Kalbar. Sekolah pun terkena dampak akibat kejadian tersebut.[AR]