Situbondo, 23 Mei 2025,- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil sejumlah pengurus Kelompok Masyarakat (Pokmas) wilayah Kabupaten Situbondo dan Banyuwangi sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi dana hibah Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2019-2022. Pemanggilan ini dalam rangka pendalaman serta bagian dari proses penyelidikan dan pengumpulan bukti kasus dugaan korupsi pengurusan dana hibah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2019-2022.
Pemanggilan dan pemeriksaan sejumlah saksi tersebut dalam pendampingan pengacara Gembong A Rifai, S.H. dilakukan di sebuah ruangan khusus di Mapolres Situbondo.
Satu di antara pengurus Pokmas yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa dia datang di Mapolres Situbondo hari Jumat, 23-05-2025 sejak jam 09.00 WIB, sesuai dengan surat panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ). Dan dia di panggil sebagai saksi dalam penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi atas tersangka KUSNADI selaku Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur periode Tahun 2019-2024 dan kawan kawan.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan sebanyak 21 tersangka pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat (Pokmas) dari APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2019-2022. Penetapan tersangka baru ini merupakan pengembangan dari perkara yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi jawa Timur Sahat Tua Simanjutak.
Di antara 21 tersangka tersebut adalah Kusnadi, Achmad Iskandar, Anwar Sadad, Jodi Pradana Putra, Hasanuddin, Wawab Kristiawan, Sukar, dan A. Royan, tutur Gembong A Rifai, S.H. selaku pengacara saksi.
Disampaikan oleh pengacara asal Genteng Banyuwangi itu, bahwa sejumlah saksi yang dimintai keterangan atas permintaan KPK itu tidak tahu menahu artinya tidak ada yang dikenalnya. “…benar, klien saya tidak ada yang mengenal para tersangka itu”, ujar aktivis ISNU PC Banyuwangi itu menuturkan ke awak media.
(bi)
