BONDOWOSO, beritalima.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso mengimbau warga kota tape mewaspadai cuaca ekstrem akibat pergantian musim (Pancaroba) yang sedang terjadi. Peralihan musim kemarau ke musim hujan di Bondowoso sudah mulai terjadi sejak Oktober.
Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Dadan Kurniawan, mengatakan, saat peralihan musim kemarau ke musim penghujan cuaca tidak menentu. Cuaca bisa berubah dalam waktu singkat. Yang perlu diwaspadai adalah saat datang hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang.
“Kita imbau kepada masyarakat untuk waspada saat pergantian musim ini,” pintanya, Selasa (2/10/2021).
Bahkan pada awal November rentang tanggal 2 hingga tanggal 4 Bondowoso masuk dalam daerah potensi banjir level waspada berdasarkan peringatan dini 3 harian Jawa Timur.
“Itu berdasarkan peringatan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda. Ibu Gubernur sudah menegaskan bahwa Jatim sedang waspada bencana,” terang Dadan.
Sebagai upaya kewaspadaan, warga diharapkan melakukan tindakan mengurangi dampak bencana (Mitigasi). Diantaranya seperti membersihkan saluran air untuk mencegah banjir serta melakukan pemangkasan cabang pada pohon rindang agar tak terjadi pohon tumbang akibat angin kencang.
“Harus jaga kebersihan disekitar agar air tidak meluap dari selokan. Jangan sampai sampah menghambat laju air. Ranting pohon yang lebat juga harus dipangkas,” imbaunya.
Sementara BPBD sendiri sudah mensiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Disamping juga berkoordinasi dengan stake holder terkait. Termasuk akan meminta bantuan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) jika diperlukan.
“Kita menyiapkan tim TRC. Artinya kami selalu siap siaga. Berkolaborasi dengan stake holder terkait seperti Polri, TNI, Satpol PP, Batalion, Pramuka. Bahkan Basarnas jika memang diperlukan,” terangnya.
Adapun daerah yang paling rawan bencana puting beliung diantaranya Kecamatan Botolinggo, Klabang, Wringin dan Maesan. Sementara daerah rawan longsor ada di Kecamatan Curahdami, Ijen dan Klabang.
“Cuaca sekarang lagi ektrem. Masyarakat harus waspada. Apalagi pengguna jalan,” pungkasnya. (*/Rois)