GRESIK, beritalima.com – Masuknya TKA ilegal asal negeri China di Gresik, Jawa Timur, bekerja di proyek pembangunan pabrik Amonea II milik PT Petrokimia Gresik, mengagetkan banyak pihak, apa lagi jumlahnya ratusan orang dan bukan tenaga ahli.
Banyak pihak mengaku kaget mengingat jumlahnya yang banyak, dan diketahui bahwa TKA ini tenaga kasar. Parahnya lagi, lantaran diduga kuat mereka masuk difasilitasi perusahaan plat merah.
Kinerja Disnaker Gresik pun, dipertanyakan terutama pengawasannya terhadap keberadaan TKA yang bekerja di industri yang ada di Gresik. Kenapa? Masuknya para TKA ilegal ini bukti bahwa Disnaker Gresik lemah dalam pengawasan sehingga bisa jebol tak terpantau. Bahkan di Gresik justru ada kampung TKA ilegal yang kabarnya kampung itu dijaga ketat, terus difasilitasi dan beredar isu bahwa kampung TKA ilegal ini dijadikan mesin ATM oleh oknum tertentu.
Ketua Federasil Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan (SP – KEL) Gresik, Apin Sirait mengaku pihaknya kini melakukan persiapan untuk melancarkan aksi protes terhadal keberadaan TKA bukan tenaga ahli ini.
Apa lagi upah yang diberikan lebih tinggi dibanding pekerja lokal dengan nilai Rp10 s/d Rp50 juta.
“Kami akan protes keberadaan TKA ini, termasuk yang bekerja di Petrokimia karena ini menciderai keadilan pekerja,” kata Sirait.
Diakui Sirait, masuknya TKA tenaga kasar apa lagi secara ilegal ini bentuk penistaan UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dan penista UU tersebut harus diadili. Sebab mereka itu sudah merenggut ruang kerja tenaga lokal.
(Abd)