Lhokseumawe,Aceh,Beritalima.com – Masyarakat Pidie dan masyarakat Kabupaten Aceh Utara melalui Dantim Intel Korem 011/LW Kapten Inf Wahid menyerahkan dua pucuk senjata api (Senpi), beserta Magazen dan 38 butir amunisi aktif bekas konflik kepada Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono, di Gedung Aula Yudha Korem 011/LW di Lhokseumawe, Senin (17/7)
Satu pucuk senjata yang diserahkan itu berupa AK-45 terkait dengan pengalangan kegiatan Operasi Teritorial (Opter) TNI tahun 2017, di Kabupaten Aceh Utara dan Pidie. Prosesi penyerahan yang dilaksanakan di Gedung Aula Yudah Korem 011/LW disaksikan para Kasi Korem 011/LW, para Komandan Satuan Dinas Jawatan Korem 011/LW Lhokseumawe
Danrem 011/LW Kolonel Inf Agus Firman Yusmono menjelaskan bahwa senjata tersebut diserahkan oleh dua masyarakat, diantaranya sepucuk senjata Api (Senpi) jenis AK 56 Aktif dari warga kabupaten Pidie, sedangkan satu pucuk senpi jenis AK 45 lengkap dengan magazen dan amunisi aktif berasal dari hasil penggalangan kegiatan Oprasi Teritorial (Opster) TNI Tahun 2017 di Wilayah Kabupaten Aceh Utara, masyarakat Kecamatan Sawang.
“Saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada warga masyarakat Kabupaten Pidie, dan masyarakat Kabupaten Aceh Utara, yang telah sukarela menyerahkan senjata api kepada pihak TNI, ini adalah bukti akan pentingnya kehadiran TNI melalui kegiatan Opster Teritorial (Opster) Tahun 2017 di Wilayah Kabupaten Aceh Utara, sehingga kehadiran TNI di tengah-tengah masyarakat dapat menyadari masyarakat dan membawa ketenangan dan keamanan di daerah masyarakat tersebut,ā€¯harapnya.
Selain itu, Danrem menghimbau, bagi masyarakat yang tahu dan masih menyimpan senjata api sisa konflik atau yang menggunakan sejata ilegal agar segera menyerahkan ke pihak berwenang, baik kepada 0TNI maupun Polri. pintanya.
“Jangan takut, tidak akan ada tindakan hukum, bagi yang sadar untuk menyerahkan senjata api. silahkan serahkan ke aparat TNI maupun Polri terdekat, bila masih ragu silahkan melalui saya di Korem 011/LW,” himbaunya. (SUHERMAN AMIN/REL)