BONDOWOSO, beritalima.com – Tumpukan sampah di pinggir jalan Desa Wringin yang berbatasan dengan Desa Banyuwulu, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso dikeluhkan sejumlah pengendara.
Sebab tumpukan sampah yang tidak jauh dari Pasar Wringin tersebut mengeluarkan bau tak sedap.
Sampah plastik dan sampah organik di pinggir jalan tersebut dikerumuni lalat dan belatung. Bahkan belatung-belatung masuk ke jalan umum.
Salah seorang pengendara roda dua, Ervandi, yang kebetulan melintas di jalan tersebut mengaku sangat terganggu bau tak sedap dari tumpukan sampah itu.
“Saya kebetulan lewat di sini mau ke rumah teman. Ya sangat mengganggu dan jadi males lewatnya,” kata dia.
Bau menyengat yang ditimbulkan sampah-sampah tersebut hampir membuatnya muntah.
“Baunya busuk sekali kayak merasuk sampai ke dada. Mau muntah rasanya,” kata dia.
Kekesalan diungkapkan oleh salah seorang warga Wringin, Valin, yang setiap hari lewat di jalan tersebut.
“Ini kan akses dari desa saya kalau mau kerja. Jadi setiap hari saya lewat sini. Tiap hari menghirup bau busuk, kesal juga kayak menganggu pernfasan,” kata warga Desa Banyuwulu itu.
Ia mengungkapkan, sampah-sampah tersebut dikirim dari pasar Wringin. Terdiri dari rantang bekas ikan, plastik dan sisa sayur dibuang di lokasi tersebut.
“Ini kan bukan TPS (tempat pembuangan sementara). Ini sangat mengganggu,” terang dia saat dikonfirmasi, Rabu (21/2/2024).
Tidak hanya mengeluarkan bau tak sedap. Menurutnya, belatung dari sampah tersebut juga sering bertebaran di jalan.
Dia khawatir jika dibiarkan akan menimbulkan penyakit. Apalagi musim hujan. “Mengeluarkan bau tak sedap dan merusak pemandangan juga,” imbuh dia.
Dia berharap Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memberikan solusi dan segera memberikan teguran pada pedagang nakal.
“Dulu pernah terjadi seperti ini. Setelah pemerintah menindak akhirnya pedagang tidak buang sampah sembarangan. Sekarang kok ada lagi,” keluh dia.
Sementara Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bondowoso, Ervan Rendy Ari Wibowo menjelaskan, DLH sudah kerap sekali bekerja sama dengan pemerintah desa Wringin untuk memfasilitasi pengangkutan sampah-sampah tersebut.
Sebenarnya kata dia, SDM pengangkut sampah di DLH tidak bisa menjangkau wilayah di luar area perkotaan. Makanya dalam setiap kegiatan di Wringin, dirinya selalu melibatkan warga.
“Makanya kalau ada kegiatan seperti itu kita mengajak warga di sana. Sama-sama kerja bakti kita. Kita bersihkan sampahnya bersama warga, kita yang ngangkut,” kata dia, Senin (26/2/2024).
Menurutnya, DLH sudah mengusulkan Tempat Pembuangan Sementara atau TPS 3R melalui kementerian. Tetapi memang ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Di antaranya, kata dia, lahan yang digunakan adalah tanah Kas desa dan jarak minimal dengan pemukiman warga juga harus dipenuhi.
“Itu yang segera harus dipenuhi oleh desa. InsyaAllah ada (tanahnya, red). Tinggal nanti kalau masuk, memenuhi syarat, mendapat SK dari kementerian InsyaAllah tahun ini sudah bisa dibangun,” terang dia. (*/Rois)