BANGKALAN, BeritaLima.com – Masyarakat di salah satu desa di Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan memilih sholat idul adha lebih awal, Selasa (21/8) tepatnya di Masjid Raudotul Hidayah, Dusun Rogeng, Desa Lerpak.
Samsul Arif, takmir masjid mengatakan, pelaksanaan sholat Idul adha lebih awal lantaran menyesuaikan dengan jemaah haji yang sedang melakukan wukuf di arofah.
“Yang punya otoritas menetapkan hari-hari manasik haji, seperti hari arofah, hari tasyrik, dan idul adha adalah Amir Mekkah (penguasa Mekkah),” kata Samsul menjelaskan.
Ia menjelaskan, Mahkamah Ulya Arab Saudi telah mengumumkan, bahwasanya hari arofah 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Senin 20 Agustus 2018. “Berarti hari raya idul adha pada hari ini, Selasa 21 Agustus 2018, mengikuti arofah,” tuturnya.
Sementara, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bangkalan, Mudjalli menuturkan, berdasarkan pengamatan tim Rukyatul Hilal, 1 Dzulhijjah jatuh pada Senin 13 Agustus 2018 karena bulan tidak terlihat, sehingga hari raya idul adha dilaksanakan pada hari Rabu besok, 22 Agustus 2018.
“Untuk di Indonesia tetap besok, dan pemerintah melalui kementerian agama RI telah melaksanakan sidang isbat,” ujar Mudjalli, Selasa (21/8/2018).
Mudjalli menegaskan, Kemenag tidak menganjurkan untuk melaksanakan sholat idul adha lebih dulu.
“Ya tidak masalah karena mereka juga memiliki dasar, tapi Kemenag tidak menganjurkan sekarang,” imbuhnya.
Namun, kata Mudjalli seharusnya masyarakat mengikuti keputusan dari pemerintah melalui Kemenag atas dasar pengamatan Rukyatul hilal. Karena dia, kita hidup di Indonesia, dan antara Indonesia dan Mekkah berbeda matlak atau kondisi wilayahnya.
“Kondisi wilayahnya saja kan sudah beda, wajar saja di Mekkah sholat idul adha lebih dulu, karena semakin kebarat bulan semakin tinggi,” katanya.
“di Indonesia tidak berdasarkan wukuf, tapi berdasarkan harinya,” tutupnya. (Rsd)
